Keliru: Video Militer Pakistan Menembak Jatuh Pesawat Rafale Milik India
Selasa, 13 Mei 2025 19:06 WIB

SEBUAH video beredar di X [arsip] dan YouTube, memuat klaim bahwa militer Pakistan berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India pada 7 Mei 2025.
Video itu memperlihatkan sebuah pesawat mengeluarkan suar untuk menghindari atau mengalihkan tembakan musuh. Namun, pesawat tetap tertembak lalu jatuh ke tanah dan meledak. Rekaman itu disebut sebagai tindakan balasan militer Pakistan terhadap lima pesawat tempur India yang sebelumnya merudal wilayah mereka.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan militer Pakistan yang sedang menembak pesawat Rafale milik militer India?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan reverse image search dan membandingkan dengan foto pesawat Rafale. Hasilnya, meski memang terjadi konflik militer antara India dan Pakistan, namun video itu bukan rekaman dari konflik kedua negara.
Video 1
Narasi di media sosial menyatakan bahwa video itu menunjukkan pesawat tempur Rafale milik militer India. Namun, sesungguhnya siluet pesawat itu tidak sama dengan bentuk kapal Rafale yang sebenarnya.
Tempo menggunakan perbandingan dengan gambar pesawat Rafale di website produsennya, Dassault Aviation asal Perancis. Terlihat perbedaan dari ukuran sayap depan dan belakang. Versi Rafale sebenarnya, memiliki sayap belakang yang lebih besar.
Sedangkan siluet pesawat dalam video yang beredar di media sosial tampak sebaliknya. Hal ini membuktikan pesawat tempur dalam video yang beredar bukan produk Rafale.
Video 2
Rekaman video yang beredar tersebut sebenarnya adalah bagian dari video permainan atau gim video yang telah dipotong-potong. Versi gim yang lebih panjang dapat diakses melalui kanal YouTube Compared Comparison berjudul “Anti Air Tank shot down MiG-29 - SAM - SPAAG - Military Simulation - ArmA 3.”
Kanal itu memuat video simulasi peperangan militer edisi tank anti serangan udara yang dibuat menggunakan gim ArmA 3. ArmA 3 merupakan video gim pengoperasian senjata tempur yang menawarkan penampilan realistis. Banyak pemainya yang mengembangkan variasi baru dan membuat konten dari permainan tersebut, sebagaimana dijelaskan website resminya.
Konflik India-Pakistan
Menurut laporan Tempo, konflik bersenjata India dan Pakistan dimulai setelah terjadi serangan di Lembah Baisaran, Pahalgam, wilayah Kashmir yang berada di bawah kendali India, pada 22 April 2025. Dalam insiden tersebut, sekelompok pria bersenjata menewaskan 26 orang, 25 di antaranya wisatawan dan satu lainnya penunggang kuda lokal.
India menuding Pakistan di balik serangan dengan mendukung, mempersenjatai, dan melatih kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap menjadi sumber kerusuhan di daerah tersebut. Namun, di sisi lain Pakistan menegaskan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk gerakan pemisahan diri di Kashmir. Setelah serangan tersebut India menuding kelompok bernama The Resistance Front (TRF) sebagai pelaku, dengan klaim bahwa kelompok itu mendapatkan dukungan dan perlindungan dari Pakistan.
Sejak 22 April, ketegangan meningkat, yang berpuncak pada hubungan diplomatik yang semakin terpukul. Salah satunya India telah menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mana India berbagi perairan dari enam sungai dengan Pakistan.
Terbaru, India menuduh Pakistan melanggar gencatan senjata antara kedua negara setelah beberapa ledakan terjadi di Kashmir yang dikelola India pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Gencatan senjata India Pakistan dipimpin oleh Amerika Serikat.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pesawat Angkatan Udara India yang jatuh setelah ditembak militer Pakistan adalah klaim keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id