Keliru, Video Jenazah Imam Samudra Utuh Setelah 10 Tahun
Selasa, 12 November 2024 18:12 WIB
Sebuah video beredar di WhatsApp serta akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, yang diklaim memperlihatkan jenazah Ali Gufron alias Imam Samudra yang tetap utuh meskipun telah dimakamkan selama 10 tahun. Video itu memperlihatkan sosok jenazah dalam balutan kain kafan, yang dibuka di bagian kepala. Kepala jenazah tersebut dalam kondisi baik, dalam artian belum membusuk.
Berikut bunyi narasinya di Facebook: Jenazah Ali gufron alias imam samudra masih utuh ketika dilakukan pemindahan makam beliau walau kurang lebih 10 tahun dikubur.. wallahu a'lam bish-shawaab..
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan jenazah Imam Samudra yang masih utuh setelah 10 tahun dikubur?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pria dalam video tersebut bukan Imam Samudra yang jenazahnya masih utuh setelah 10 tahun. Itu adalah jenazah narapidana teroris (napiter) lainnya, Yaser bin Tamrin. Ia meninggal dunia di RSUD Tangerang Selatan pada 17 Juli 2018 yang kemudian videonya menjadi viral.
Imam Samudra adalah terpidana mati dalam kasus bom Bali I (2002) yang dieksekusi tahun 2008, di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Jenazahnya dikubur di samping makam ayahnya Sihabuddin, di pemakaman Lopang Gede, kelurahan Lopang, Kota Serang, Banten.
Dilansir Detik.com pada 23 Juli 2018, Komjen Pol. (Purn.) Setyo Wasisto yang saat itu menjabat Kadiv Humas Polri menyatakan narasi yang mengatakan jenazah itu sosok Imam Samudra adalah tidak benar.
Setyo saat itu, menunjukkan video klarifikasi keluarga Imam Samudra yang direkam di makamnya, yang menyatakan bahwa narasi yang beredar tersebut keliru. Selain itu, mereka menunjukkan makam Imam Samudra masih utuh, yang membuktikan tidak ada penggalian makam, serta pengangkatan dan pemindahan jenazah seperti yang dikatakan narasi yang beredar.
Narasi yang beredar mengatakan Imam Samudra memiliki nama lain Ali Ghufron, padahal kedua nama itu milik orang yang berbeda. Imam Samudra memiliki nama lain Abdul Azis, sementara Ali Ghufron memiliki nama lain Mukhlas.
Di sisi lain, dilansir Antaranews.com, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menyatakan jenazah dalam video itu bukan Imam Samudra, melainkan jenazah narapidana teroris (napiter) lainnya, Yaser bin Tamrin. "Itu video dari Yaser bin Tamrin napiter di Gunung Sindur," kata Iqbal.
Yaser adalah terpidana kasus terorisme yang dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Gunung Sindur, yang mengalami sakit pada 26 Juni 2018. Setelah menjalani beberapa tahap perawatan, ia meninggal dunia di RSUD Tangerang Selatan, tanggal 17 Juli 2018.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan jenazah Imam Samudra yang tetap utuh setelah dimakamkan selama 10 tahun, merupakan klaim keliru.
Faktanya jenazah itu merupakan Yaser bin Thamrin, narapidana terorisme lainnya yang meninggal tahun 2018. Selain itu, tidak ada aktivitas pembongkaran makam Imam Samudra, sehingga kondisi terbaru jenazahnya tidak diketahui.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id