Keliru, Video dengan Klaim Perlakuan Orang Islam di Bangladesh terhadap Perempuan Non-Muslim

Jumat, 9 Agustus 2024 09:41 WIB

Keliru, Video dengan Klaim Perlakuan Orang Islam di Bangladesh terhadap Perempuan Non-Muslim

Menyusul kerusuhan yang terjadi di Bangladesh dalam sepekan terakhir, sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan dengan kondisi mulut tertutup dengan kaki dan tangan terikat, beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi perlakuan orang Islam di Bangladesh terhadap perempuan non-muslim.

Video itu beredar di X oleh akun ini [arsip], Facebook, dan YouTube pada 7 Agustus 2024. Akun tersebut mengklaim video tersebut sebagai perlakúan orang Islam di Bangladesh terhadap perempuan non-muslim.

"Islam membuat muslim Bangladesh menjadi sadis, brutal, tidak ada hati nurani, dan tak berperikemanusiaan. Indonesia diam saja, hanya peduli Gaza saja karena tidak ada Yahudi di sini," cuitnya.

Di India video tersebut beredar di media sosial dengan beberapa klaim berbeda. Ada yang mengunggah video tersebut di Youtube dengan klaim "Gadis Hindu Bangladesh diikat oleh Massa Muslim".

Advertising
Advertising

Apa benar ini video perlakuan orang Islam di Bangladesh terhadap perempuan non-muslim?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video tersebut dengan memfragmentasi video menggunakan perangkat InVid, kemudian melakukan penelusuran dengan reverse image. Hasilnya, video tersebut merupakan aksi teatrikal yang dilakukan mahasiswa India dari kampus Universitas Jagannath, sebagai bántuk protes atas dugaan hasutan yang menyebabkan seorang mahasiswa melakukan aksi bunuh diri.

Dilansir dari media berbahasa Bangla, Thenews24.com, perempuan dalam video itu bernama Trisna, mahasiswa jurusan musik angkatan 2021 di Universitas Jagannath, India. Kepada The News, Trisna mengatakan bahwa kejadian dalam video yang viral itu merupakan adegan dalam aksi teatrikal di hari penyalaan lilin kematian Avantika Apu.

Fairuz Sadaf Avantika, mahasiswa Departemen Hukum Universitas Jagannath angkatan 2017, bunuh diri dengan cara gantung diri di rumahnya pada 16 Maret. Dalam insiden ini, sebuah kasus diajukan terhadap asisten pengawas universitas dan teman sekelasnya karena menghasut untuk bunuh diri.

Para mahasiswa universitas tersebut mengadakan berbagai program agar tidak ada lagi yang meninggal karena bunuh diri seiring dengan persidangan mereka. Sebagai bagian dari ini, Trisna berpartisipasi dalam pertunjukan jalanan. Setelah video aksi teatrikalnya viral, Trisna mengaku trauma.

Segera setelah video itu viral dan menuai protes di kalangan netizen India, upaya klarifikasi disampaikan melalui akun Facebook JnU Short Stories pada 26 Juli 2024.

"Video ini adalah adegan dari drama untuk mengenang kematian Avantika. Namun, beberapa orang menyebarkan video tersebut di Facebook dengan menampilkan gadis tersebut sebagai pemimpin Liga Chhatra dengan mengacu pada masa pergerakan saat ini," bunyi klarifikasi tersebut.

"Tiga hari setelah kematian mahasiswa kami Fairuz Avantika, kami mengadakan pertunjukan seni menyalakan lilin. Video ini berasal dari hari itu," kata Samira Mou, mahasiswa Departemen Film dan Televisi Universitas Jagannath, kepada Tim Cek Fakta Ajkerpatrika.com.

Ia juga membagikan beberapa gambar seni pertunjukan tersebut. Dalam salah satu gambarnya, mahasiswa Universitas Jagannath menampilkan seni pertunjukan dengan menyalakan lilin di lingkungan Universitas Jagannath yang sepi. Trisna sedang duduk di sebelah persiapan (patung) Genosida dan Perang Kemerdekaan tahun 1971 dengan wajah diikat dengan selotip dan tangannya diikat ke belakang.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim perlakuan orang Islam di Bangladesh terhadap perempuan non-muslim adalah keliru.

Perempuan dalam video itu bernama Trisna, mahasiswa jurusan musik angkatan 2021 di Universitas Jagannath, India. Kejadian dalam video itu merupakan bagian dari adegan teatrikal sebagai bentuk protes atas dugaan hasutan yang menyebabkan seorang mahasiswa melakukan aksi bunuh diri.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id