Keliru, Video Berisi Klaim Dokter Jepang Temukan Air Hangat Bisa Sembuhkan Sejumlah Penyakit

Selasa, 6 Agustus 2024 22:15 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim Dokter Jepang Temukan Air Hangat Bisa Sembuhkan Sejumlah Penyakit

Sebuah akun Facebook [arsip] membagikan video berjudul “Minum air hangat dapat menyelamatkan nyawa” pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Narator dalam video menyebutkan sejumlah klaim atas manfaat mengkonsumsi air hangat untuk kesehatan, serta mengklaim bahwa pernyataan itu berasal dari sekelompok dokter Jepang. Terapi air hangat diklaim dengan cara meminum sekitar dua gelas air hangat pada pagi hari saat perut kosong dan tidak makan apapun selama 45 menit kemudian.

Dalam konten tersebut dinyatakan bahwa air hangat 100 persen efektif dalam menyelesaikan beberapa masalah kesehatan, seperti migrain, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, nyeri sendi, kolesterol, dan lain-lain.

Sejak diunggah, video ini sudah 12 ribuan kali dibagikan ulang, disukai 56 ribuan kali dan tonton 2,4 juta kali. Namun, benarkah sekelompok peneliti Jepang menyatakan air hangat bisa menyembuhkan sejumlah penyakit?

Advertising
Advertising

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo menelusuri klaim itu melalui sumber-sumber kredibel, pemeriksa fakta, dan menghubungi dokter spesialis. Klaim serupa ternyata pernah beredar pada Oktober 2023 di media sosial Sri Lanka. Untuk itu, Tempo memverifikasi dua klaim yang disebutkan dalam unggahan media sosial tersebut.

Klaim 1: Peneliti Jepang menemukan manfaat air hangat untuk menyembuhkan penyakit

Fakta: Penerapan air dalam pengobatan Jepang sepanjang sejarah dipopulerkan oleh Fujikawa Yu (1865–1940), seorang sejarawan medis perintis dan praktisi pengobatan Barat. Namun penerapan air dalam pengobatan yang populer setelah Restorasi Meiji ini, tidak menyatakan korelasi langsung antara minum air hangat dan penyembuhan penyakit-penyakit yang disebutkan.

Artikel yang membahas peneliti Jepang mengenai manfaat air hangat itu dimuat dalam Jurnal Asian Medicine tahun 2009, ditulis oleh Keiko Daidoji. Studinya berjudul “Water Cures in Japan: The Case of a Health Manual in the Early Nineteenth Century”. Dalam artikelnya, Daidodji menjelaskan bahwa penerapan air dalam pengobatan Jepang sepanjang sejarah dipopulerkan oleh Fujikawa Yu (1865–1940), seorang sejarawan medis perintis dan praktisi pengobatan Barat.

Sejak saat itu, tepatnya setelah Restorasi Meiji, pengobatan air menjadi lebih populer di kalangan orang Jepang. Terutama terapi air Byoka suchi, praktik minum beberapa gelas air setiap hari saat perut kosong di pagi hari yang dipopulerkan dokter Hirano Jusei antara tahun 1832-1835. Meski belum dapat dibuktikan, Daidoji meyakini pengobatan air ini berkaitan dengan kebutuhan purifikasi dalam penyakit yang terpengaruh tren naturopati (kekuatan penyembuhan yang berasal dari alam) dari ilmuwan Barat.

Dilansir situs pemeriksa fakta Factly India, terapi air Byoka suchi memiliki beberapa manfaat, termasuk pencernaan yang lebih sehat, detoksifikasi tubuh, sirkulasi darah yang lebih baik, mengurangi rasa sakit, meredakan hidung tersumbat, membantu relaksasi otot dan mengurangi tingkat stres, dan masih banyak lagi.

Di sisi lain, mengompres dengan air hangat atau berendam dalam air hangat adalah salah satu bentuk terapi komplementer tertua dan teraman untuk migrain, nyeri sendi, ketidaknyamanan, dan penyakit fisik lainnya.

Meski begitu, bukan berarti hidrasi atau minum air hangat akan menyembuhkan penyakit seperti migrain, asma, tekanan darah, batuk, dll. Contohnya, air hangat tidak berdampak apa-apa terhadap penyakit seperti kolesterol, karena kolesterol tidak larut dalam air.

Klaim 2: Minum dua gelas air hangat dapat menyembuhkan beberapa masalah kesehatan, di antaranya migrain, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, dan nyeri sendi.

Fakta: Minum air hangat membawa manfaat bagi tubuh, namun penyakit-penyakit yang disebutkan dalam unggahan itu tidak bisa disembuhkan hanya dengan air hangat.

Tim Cek Fakta Tempo menghubungi Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Paru, dr. Erlang Samoedro, Sp.P. Menurutnya, klaim itu tidak benar. “Nggak benar itu. Tidak bukti ilmiah yang mendukung klaim itu,” kata Erlang kepada Tempo, Selasa, 6 Agustus 2024.

Dikutip dari pemeriksa fakta AFP Sri Lanka, Dr. Duminda Munidasa, presiden Sri Lanka College of Physicians, menyatakan bahwa sebagian besar masalah kesehatan yang disebutkan dalam narasi tersebut, tidak dapat disembuhkan. "Tidak ada bukti ilmiah yang kredibel untuk mengkonfirmasi klaim ini. Solusinya tidak semudah minum air putih," katanya.

Dosen senior pengobatan tradisional di Universitas Kolombo, Sri Lanka, Dr. L. P. A. Karunathilake, juga menyebut klaim air hangat untuk berbagai masalah kesehatan sebagai “sangat menyesatkan”. Air hangat memang memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan, namun pengobatan alternatif tidak mempromosikan penyembuhan yang sama untuk semua.

"Kami selalu mengambil pendekatan holistik. Mengklaim bahwa air hangat dapat menyembuhkan kondisi kesehatan tertentu, ‘sangat menyesatkan’,” katanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim peneliti Jepang menyatakan air hangat bisa menyembuhkan sejumlah penyakit adalah keliru.

Terapi air ala Jepang atau Byoka suchi adalah praktik minum beberapa gelas air setiap hari saat perut kosong di pagi hari yang dipopulerkan dokter Jepang, Hirano Jusei, antara tahun 1832-1835. Meminum air hangat memang membawa beberapa manfaat untuk tubuh.

Namun belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan korelasi langsung antara minum air hangat dan penyembuhan penyakit-penyakit seperti migrain, asma, tekanan darah, batuk, dll.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id