Menyesatkan, Video Berisi Klaim Tuli Dapat Sembuh dengan Konsumsi Obat-obatan

Senin, 29 Juli 2024 23:06 WIB

Menyesatkan, Video Berisi Klaim Tuli Dapat Sembuh dengan Konsumsi Obat-obatan

Sebuah akun Facebook [arsip] mengunggah video berisi klaim tentang obat-obatan yang dapat menyembuhkan gangguan pendengaran atau tuli permanen.

Video itu berisi klaim penyembuhan tuli hanya menggunakan dua kapsul. Namun tidak ada keterangan detail mengenai jenis kapsul yang dikonsumsi. “20 tahun tuli sembuh permanen,” isi klaim dalam narasi.

Sejak dibagikan pada Rabu, 10 Juli 2024, video ini sudah ditonton sebanyak 892 ribu kali, disukai oleh 1,5 ribu kali, dan mendapat 386 komentar. Namun benarkah tuli dapat disembuhkan hanya dengan dua kapsul obat?

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Menurut Guru Besar dalam Bidang Ilmu Neurotologi Aspek Komunitas pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Nyilo Purnami, pengobatan gangguan pendengaran atau tuli tidak dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat.

Menurut dia, perlu pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab tuli tersebut, tingkat ketajaman pendengaran apakah bersifat sementara atau permanen.

"Sekilas, hanya dengan minum obat bisa menyembuhkan berbagai jenis ketulian, itu seperti tidak masuk akal," kata penulis buku “Deteksi Dini Gangguan Pendengaran” kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Menurutnya, gangguan pendengaran ada tingkatannya dan juga ada jenisnya. Lalu ada yang sementara dan bersifat permanen, ada yang terjadi mendadak tuli dan perlahan semakin memberat. Ada penyebab genetik, infeksi, trauma dan lain-lain. "Perlu konsultasi ke dokter, memastikan penyebabnya," tutur Nyilo.

Dia pun mengimbau, bila ada masalah pendengaran terganggu, segera periksa ke dokter. Bila ada dugaan atau memiliki risiko terjadi gangguan pendengaran, perlu segera periksa dan konsultasi. Pencegahan lebih baik dan periksa lebih dini.

Dikutip dari laman Layanan Gangguan Pendengaran di Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat, ada dua jenis gangguan pendengaran. Pertama gangguan pendengaran konduktif yakni ketika saluran telinga tersumbat oleh sesuatu seperti tumpukan kotoran telinga, maka seseorang akan mengalami gangguan pendengaran. Bentuk gangguan pendengaran ini akan sembuh bila penyebab penyumbatannya dihilangkan.

Kedua, gangguan pendengaran sensorineural yakni gangguan pendengaran yang bersifat lebih permanen. Getaran di udara ditangkap oleh rambut halus di telinga yang disebut stereocilia. Otak manusia mampu menafsirkan getaran ini sebagai suara. Sayangnya, rambut-rambut ini rusak seiring berjalannya waktu, biasanya karena suara yang sangat keras. Dan rambut-rambut ini berhenti berfungsi setelah rusak sehingga menurunkan kemampuan seseorang untuk mendengar.

Tubuh manusia tidak akan menumbuhkan kembali rambut-rambut ini secara alami dan menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran secara permanen. Gangguan pendengaran sensorineural mungkin tidak dapat disembuhkan, namun bukan berarti tidak dapat ditangani. Beberapa penanganan seperti menggunakan alat bantu dengar, implan koklea, dan sejumlah metode baru.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim tuli dapat disembuhkan dengan obat adalah menyesatkan.

Prof. Dr. Nyilo Purnami menjelaskan pengobatan gangguan pendengaran atau tuli tidak dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat. Intinya, kata dia, perlu pemeriksaan ke dokter, untuk mengetahui apa penyebabnya, tingkat ketajaman pendengarannya seberapa, bersifat sementara atau permanen.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id