Menyesatkan, Video Berisi Klaim tentang Manfaat Rokok bagi Kesehatan

Selasa, 30 April 2024 18:03 WIB

Menyesatkan, Video Berisi Klaim tentang Manfaat Rokok bagi Kesehatan

Sebuah video pendek menyebutkan lima manfaat merokok yang jarang diketahui orang. Menurut narator video yang diunggah akun akun Facebook ini, rokok selalu dicap sebagai pembunuh utama manusia selain kanker.

Konten itu mengklaim bahwa rokok memberikan manfaat pada kesehatan di antaranya mengurangi penyakit parkinson, cepat menyembuhkan penyakit jantung, mencegah asma dan alergi, membunuh kuman penyebab tuberkulosis dan menekan risiko diabetes.

Video yang diunggah tanggal 9 April 2024 tersebut disukai 17 ribu netizen dan sudah ditonton 2,8 juta orang. Benarkah merokok memiliki manfaat bagi Kesehatan tubuh manusia?

PEMERIKSAAN KLAIM

Advertising
Advertising

Tim Cek Fakta Tempo mengkonfirmasi klaim di atas dengan mewawancarai guru besar UI Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM dan ahli penyakit paru dr. Eva Sri Diana, Sp.P.

Menurut Zubairi, kemungkinan ada manfaat merokok mengurangi penyakit parkinson, radang usus, mengurangi gangguan pada kandungan dan mengurangi risiko preeklamsia tetapi buktinya tidak kuat.

“Yang paling penting adalah efek buruk dari merokok yang jauh lebih berat dari kemungkinan manfaat tadi. Jadi, stop merokok,” kata Zubairi melalui pesan suara kepada Tempo, Senin, 29 April 2024.

Kemungkinan manfaat tersebut tidak bisa membenarkan orang untuk merokok karena manfaat tersebut buktinya tidak kuat. Bukti yang kuat adalah efek samping merokok yang sangat buruk bagi kesehatan.

Hal serupa juga disampaikan Eva Sri Diana. Menurut Eva, sel-sel yang fungsinya untuk membantu tubuh melawan virus atau kuman yang masuk menjadi mati karena efek nikotin pada rokok.

“Artinya, jangan merokok karena kita membuka peluang untuk masuk dan berkembangbiaknya virus atau kuman ke dalam tubuh,” kata Eva kepada Tempo.

Merokok juga tidak dapat mempercepat penyembuhan penyakit jantung, justru malah menyebabkan penyakit jantung. Rokok juga tidak dapat menekan obesitas dan juga parkinson.

“Merokok hanya membuat orang sibuk sehingga tidak makan. Jadi bukan menekan risiko obesitas. Dua hal yang tidak ada hubungannya. Demikian pula merokok justru meningkatkan peluang risiko terkena stroke,” tegas Eva.

Dilansir National Library of Medicine, tembakau masih banyak dikonsumsi dengan berbagai cara yang berbeda, terutama sebagai tembakau tanpa asap dan merokok. Tembakau tanpa asap, dikunyah dapat menyebabkan terutama peradangan pada rongga mulut dan kanker mulut. Merokok menyumbang 65-85% dari konsumsi tembakau global. Merokok aktif dapat menyebabkan:

1. Gangguan pernapasan yang berpuncak pada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan emfisema;

2. Bahaya kardiovaskular dengan cara peningkatan kejang pembuluh darah dan aterosklerosis yang menyebabkan kejadian miokard akut dan kronis, penyakit pembuluh darah otak dan perifer;

3. Kanker: dua belas jenis disebabkan atau terkait dengan merokok.

Kanker paru-paru masih menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di sebagian besar negara berpenghasilan tinggi di mana data tersedia. Kematian berlebih dikaitkan dengan merokok, dengan risiko 2 kali lipat lebih besar pada perokok daripada bukan perokok sepanjang usia paruh baya. Wanita hamil yang terpapar membuat dirinya dan kehamilannya berisiko, dan janinnya mengalami retardasi pertumbuhan dan morbiditas dan mortalitas perinatal.

Merokok pasif melibatkan 20-80% dari seluruh populasi. Ini bisa hampir sama berbahayanya dengan merokok aktif tergantung pada faktor risiko, dan dapat menyebabkan efek jangka pendek maupun jangka panjang. Anak-anak adalah populasi yang paling rentan terutama selama tahun-tahun pertama kehidupan. Merokok pasif meningkatkan risiko penyakit saluran pernapasan yang lebih tinggi dan lebih rendah tetapi lingkungan bebas asap rokok meningkatkan semua gangguan ini.

Penyakit jantung iskemik dan kanker paru-paru adalah risiko utama bagi orang dewasa yang tidak merokok yang terpapar asap rokok. Penggunaan dan paparan tembakau adalah satu-satunya sumber terpenting dari morbiditas, kecacatan, dan kematian dini yang dapat dicegah. Tetapi berhenti merokok membantu setiap saat, semakin cepat semakin baik.

KESIMPULAN

Hasil verifikasi Tempo, klaim bahwa merokok memiliki 5 manfaat bagi kesehatan adalah menyesatkan. Faktanya, merokok justru menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id