Keliru, Konten Berisi Klaim UNHCR Komunitas Pencitraan Bentukan Amerika Serikat

Selasa, 9 Januari 2024 20:50 WIB

Keliru, Konten Berisi Klaim UNHCR Komunitas Pencitraan Bentukan Amerika Serikat

Video berdurasi 55 detik beredar di Tiktok [arsip] dengan klaim bahwa United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) merupakan komunitas pencitraan bentukan Amerika Serikat.

Dalam video disebut UNHCR didirikan dengan tujuan menggiring pengungsi untuk masuk ke Indonesia. Aksi itu sudah terencana dan sudah menjadi politik propaganda untuk menyerang netizen Indonesia.

Video yang diunggah pada 06 Desember 2023 video tersebut telah direspon 10 ribu komentar dan 384 ribu kali disukai. Lantas, benarkah UNHCR Komunitas Pencitraan Bentukan Amerika Serikat?

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Cekfakta Tempo mula-mula menelusuri informasi tentang sejarah pembentukan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dari sumber kredibel. Hasilnya, organisasi UNHCR merupakan salah satu badan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didedikasikan untuk menangani pengungsi akibat konflik dan penganiayaan.

Organisasi ini, seperti Dikutip dari laman resmi UNHCR, didirikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 setelah Perang Dunia Kedua. Tujuannya adalah untuk membantu jutaan orang yang kehilangan tempat tinggal. Saat ini, UNHCR sudah bekerja di 135 negara dan telah memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa, termasuk tempat tinggal, makanan, air dan perawatan medis bagi orang-orang yang terpaksa mengungsi dari konflik dan penganiayaan.

UNHCR dibentuk melalui resolusi Majelis Umum PBB No. 428 (V) yang ditandatangani pada 14 Desember 1950 untuk menangani pengungsi di dunia akibat Perang Dunia II. Awal mula dibentuknya UNHCR adalah melanjutkan tugas yang sebelumnya diampu oleh International Refugee Organization (IRO), salah satunya yaitu menangani nasib sekitar 400 ribu korban Perang Dunia II yang masih terlantar.

Saat itu tugas UNHCR adalah mencari solusi agar mereka mendapatkan tempat tinggal yang layak bagi para korban Perang Dunia II. Setiap tahunnya organisasi ini harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya di depan Majelis Umum PBB dan Dewan Ekonomi dan Sosial.

Dilansir dari detik.com, UNHCR diberi mandat oleh PBB untuk melindungi dan menjaga hak-hak pengungsi. UNHCR juga mendukung mantan pengungsi yang telah kembali ke negara asal mereka, orang-orang yang mengungsi di negara mereka sendiri, dan orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan atau yang kewarganegaraannya diperdebatkan. Organisasi ini menyediakan bantuan yang menyelamatkan jiwa, termasuk tempat tinggal, makanan, air dan perawatan medis bagi orang-orang yang terpaksa melarikan diri dari konflik dan penganiayaan, banyak dari mereka tidak memiliki siapa pun yang tersisa untuk berpaling.

UNHCR juga membela hak mereka untuk mencapai keselamatan dan membantu mereka menemukan tempat untuk menelepon ke rumah sehingga mereka dapat membangun kembali kehidupan mereka. Dalam jangka panjang, UNHCR bekerja dengan negara-negara untuk meningkatkan dan memantau undang-undang dan kebijakan pengungsi dan suaka, memastikan hak asasi manusia ditegakkan.

Di Indonesia, UNHCR sudah beroperasi sejak tahun 1979, ketika Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNHCR dalam membangun kamp pengungsian di Pulau Galang, untuk menampung lebih dari 170 ribu pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Asia Tenggara. UNHCR Indonesia telah memiliki hampir 60 orang staff yang bekerja di kantor utama di Jakarta dan di empat lokasi lainnya di Indonesia, yaitu Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang dan Makassar.

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan fakta, UNHCR adalah komunitas pencitraan yang dibentuk Amerika Serikat adalah keliru.

Organisasi ini merupakan salah satu badan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didedikasikan untuk menangani pengungsi akibat konflik dan penganiayaan. Pembentukannya berdasarkan resolusi Majelis Umum PBB No. 428 (V) yang ditandatangani pada 14 Desember 1950.

Saat ini, UNHCR sudah bekerja di 135 negara dan telah memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa, termasuk tempat tinggal, makanan, air dan perawatan medis bagi orang-orang yang terpaksa mengungsi dari konflik dan penganiayaan, termasuk di Indonesia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id