Menyesatkan, Video Hasil Survei Google tentang Pilihan Warga pada Tiga Bacapres Pilpres 2024
Senin, 23 Oktober 2023 15:45 WIB
Sebuah video beredar di media sosial Facebook [arsip] yang diklaim berisi hasil survei Google tentang pilihan masyarakat pada tiga bakal calon presiden (Bacapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2024. Mereka adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Hasil survei itu berupa persentase pemilih masing-masing bacapres berdasarkan Google Trends, di sejumlah provinsi di Pulau Sumatera, Kalimatan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Disebutkan, rata-rata Anies Baswedan unggul dibanding bacapres lain.
Misalnya di Aceh, Anies dikatakan mendapatkan dukungan 63 persen, Ganjar 3 persen, dan Prabowo 34 persen. Sementara di Sulawesi Tengah (Sulteng) Anies disebut mengumpulkan 40 persen dukungan, Ganjar 34 persen, dan Prabowo 17 persen. Benarkah video hasil survei Google Trends untuk tiga bacapres tersebut?
PEMERIKSAAN FAKTA
Associate Professor of Data Science, Monash University Indonesia, Derry Wijaya menjelaskan bahwa data yang dihasilkan Google Trends tidak sama dengan data elektabilitas capres yang dihasilkan lembaga survei.
Data Google Trends, kata dia, hanya memberikan informasi seberapa sering pencarian suatu topik atau kata kunci di Google dalam jangka waktu tertentu. Data tersebut tidak menjelaskan arah dukungan atau pilihan warganet.
“Kalau mau tahu tentang elektabilitas, data ini harus disaring lagi, harus dicari tahu mengapa mereka mencari nama capres itu di Google. Apakah ada hubungannya dengan mereka akan memilih capres tersebut saat pemilu atau tidak,” kata Derry pada Tempo, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Dilansir laman forum pertanyaan dan jawaban (FAQ) Google Trends, data yang mereka sajikan adalah sampel dari permintaan pencarian yang dilakukan pengguna di mesin pencari Google. Data tersebut sebagian besar tidak difilter.
Pengguna Google Trends bisa melihat kata kunci apa yang tren pencariannya sedang naik, atau membandingkan jumlah pencarian satu kata kunci dengan kata kunci lain. Disebutkan juga bahwa Google Trends bukan kajian ilmiah dan harus dibedakan dengan data survei.
Dalam artian, Google Trends hanya menampilkan tren pencarian kata kunci di mesin pencari Google pada waktu dan wilayah tertentu. Data yang ditampilkan tidak bisa dianggap sebagai survei, karena survei harus mengikuti metodologi penelitian ilmiah.
Klaim: Video yang beredar memperlihatkan perbandingan hasil survei Google Trends tiga bacapres RI untuk Pilpres 2023.
Dengan Google Trends, pengguna bisa melihat tren pencarian nama-nama bacapres dan membandingkan siapa yang paling sering dicari di mesin pencari Google. Misalnya data yang ditayangkan Google Trends pada 9 Oktober 2023, untuk wilayah Indonesia dalam jangka waktu 12 bulan sebelumnya.
Data tersebut memperlihatkan tren pencarian setahun terakhir di mesin pencari Google, untuk kata kunci nama dari tiga bacapres. Tingkat popularitas dimulai dari nol yang berarti tidak populer, dan 100 yang bermakna kata kunci itu sedang di puncak popularitas dalam skala waktu, wilayah, dan di antara kata kunci lain yang diperbandingkan.
Data tersebut memperlihatkan siapa di antara ketiganya yang paling sering dicari warganet menggunakan mesin pencari Google. Data tidak memperlihatkan tingkat elektabilitas di antara ketiganya sebagaimana produk data yang dihasilkan lembaga survei.
Video yang beredar di Facebook juga menunjukkan sejumlah angka Google Trends ketiga bacapres di berbagai provinsi. Angka-angka itu tidak bisa diverifikasi karena belum jelas pada tanggal, bulan, dan tahun berapa skala waktu pengumpulan datanya.
KESIMPULAN
Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang mengatakan video yang beredar di Facebook memperlihatkan data survei Google Trends tentang tingkat keterpilihan ketiga bacapres RI adalah menyesatkan.
Google Trends hanya menyediakan data tingkat pencarian nama-nama bacapres itu di Google, dan tidak sama dengan tingkat keterpilihan di Pilpres 2024 sebagaimana yang dihasilkan lembaga survei.
Data Google Trends memang memperlihatkan nama Anies Baswedan lebih banyak dicari di mesin pencari Google, daripada Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Namun, data itu tidak bisa disamakan dengan data survei tingkat keterpilihan bacapres.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id