Keliru, Klaim Penemuan Obat yang Dapat Sembuhkan Gagal Ginjal dalam 7 Hari

Kamis, 5 Oktober 2023 08:43 WIB

Keliru, Klaim Penemuan Obat yang Dapat Sembuhkan Gagal Ginjal dalam 7 Hari

Sebuah akun akun Facebook [arsip] mengunggah video berisi klaim tentang pengobatan penyakit gagal ginjal yang cukup dilakukan di rumah sehingga tidak memerlukan antibiotik atau pergi ke rumah sakit.

Keterangan video tersebut juga menuliskan, pengobatan tersebut sangat cepat dan hemat biaya. “Dengan teknologi tercanggih dari Amerika Serikat, membantu menyembuhkan gagal ginjal secara tuntas hanya dalam 7 hari pemakaian”.

Sejak diunggah tanggal 9 Agustus 2023, unggahan ini mendapatkan 1.100 komentar dan dibagikan 881 kali oleh pengguna Facebook. Benarkah klaim dalam video tersebut? Berikut pemeriksaan faktanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo meminta keterangan ahli, hasil riset, dan keterangan lembaga resmi yang menangani izin edar obat-obatan.

Klaim 1: Obat ginjal ini telah mendapatkan sertifikasi FDA

Fakta: Berdasarkan penelusuran Tempo, obat KIDNEYS NANO tidak terdaftar dan tidak ada dalam database obat yang telah disertifikasi FDA. Food and Drug Administration (FDA) merupakan lembaga pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab terhadap pengawasan, peredaran, dan keamanan produk obat-obatan yang beredar di Amerika Serikat.

Dilansir FDA, logo FDA tidak boleh digunakan untuk menggambarkan secara keliru badan tersebut atau untuk menyatakan bahwa FDA mendukung organisasi, produk, atau layanan swasta mana pun. Penyalahgunaan logo FDA melanggar hukum federal dan dikenai hukuman pidana.

Klaim 2: Obat ini mendapat izin edar pangan dari BPOM

Fakta: Berdasarkan penelusuran Tempo, nama obat KIDNEYS NANO tidak ada dalam database BPOM. Pencarian dengan memasukkan nomor registrasi seperti yang tertera dalam sertifikat, juga tidak ditemukan.

BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) merupakan lembaga negara yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. Fungsi dan tugas BPOM sama dengan FDAdi Amerika Serikat.

Tentang penyakit ginjal dan gagal ginjal

Kepada Tempo, Dokter Spesialis penyakit dalam RS Siloam dan National Hospital Surabaya, Dana Pramudya mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada obat yang menyembuhkan gagal ginjal secara tuntas hanya dalam 7 hari pemakaian.

“Gangguan ginjal pada umumnya secara perbedaan waktu dibagi 2, yaitu akut dan kronik,” kata Dana.

Gangguan ginjal akut terjadi mendadak karena penyebab-penyebab tertentu. Sedangkan gangguan ginjal menetap hingga lebih dari 3 bulan, maka disebut penyakit ginjal kronik.

“Penyebab utama penyakit ginjal kronis (PGK) adalah diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol, serta penyakit asam urat, glomerulonefritis, autoimun, dan sebagainya,” jelasnya.

Dana mengatakan, dalam penanganan penyakit ginjal, bisa dilakukan terapi konservatif. Namun terapi bertujuan untuk menghambat progresivitas, bukan untuk menyembuhkan.

“Pencegahan PGK dapat dilakukan dengan mengontrol tekanan darah dan gula darah, mengurangi asupan garam dan protein, serta menjaga pola makan yang sehat,” pungkasnya.

Sedangkan pada pasien penyakit ginjal kronis stadium akhir bisa dengan terapi pengganti ginjal seperti dialisis peritoneal dan hemodialisis.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan klaim penemuan obat yang membantu menyembuhkan gagal ginjal secara tuntas hanya dalam 7 hari pemakaian adalah keliru.

Obat yang disebutkan di atas, tidak bersertifikasi FDA dan BPOM sehingga tidak dapat dijamin keamanannya. Berdasarkan penelitian, hingga saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit ginjal secara instan.

Pencegahan penyakit ginjal dapat dilakukan dengan terapi mengontrol tekanan darah dan gula darah, mengurangi asupan garam dan protein, serta menjaga pola makan yang sehat. Sedangkan pada pasien penyakit ginjal kronis stadium akhir, terapi pengganti ginjal seperti dialisis peritoneal dan hemodialisis jadi pilihan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id