Keliru, Vaksin Covid-19 Dapat Mengubah DNA Manusia

Senin, 25 September 2023 21:03 WIB

Keliru, Vaksin Covid-19 Dapat Mengubah DNA Manusia

Video berdurasi 58 detik menyebut penggunaan vaksin Covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia dan sangat berbahaya beredar di sosial media Instagram [arsip].

Video tersebut diunggah pada 17 September 2023 dengan menambahkan narasi “perubahan struktur genetika DNA manusia yang diakibatkan oleh zat dalam vaksxxx ini memang serius, jangan dianggap hoaks kalau anda bukan ahlinya karena buktinya sudah banyak terutama dari para pakar virus dan kawan dekat saya ada bbrp yg menyebutkan ttg hal ini”

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah disukai 121 kali. Lantas, benarkah vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Untuk membuktikan klaim di atas, mula-mula Tempo menelusuri klaim vaksin COVID-19 dapat mengubah DNA manusia dari sumber kredibel. Hasilnya narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 bisa mengubah DNA manusia merupakan informasi tidak akurat yang disebarkan berulang kali beredar sejak 2020.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin yang diberikan pada manusia terdiri dari stimulasi sistem imun dengan agen infeksi, atau komponen dari agen infeksius, yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan bahaya atau penyakit. Vaksin justru mensintesis antigen yang selanjutnya memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Dikutip dari laman resmi Badan Kesehatan Pemerintah Australia, vaksin COVID-19 tidak dapat mengubah DNA manusia lantaran, beberapa vaksin COVID-19 menggunakan fragmen messenger RNA (mRNA) yang bermanfaat untuk memerintahkan tubuh membuat respons imun terhadap COVID-19. Vaksin bekerja dengan pertahanan alami tubuh untuk mengembangkan kekebalan terhadap penyakit.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga menegaskan Vaksin COVID-19 tidak mengubah atau berinteraksi dengan DNA manusia dengan cara apa pun.

Baik vaksin messenger RNA (mRNA) maupun vektor virus COVID-19 bekerja dengan mengirimkan instruksi (materi genetik) ke sel manusia sehingga mulai membangun perlindungan terhadap virus penyebab COVID-19. Setelah tubuh menghasilkan respons imun, tubuh membuang semua bahan vaksin sama seperti tubuh membuang informasi yang tidak lagi dibutuhkan sel. Proses ini adalah bagian dari fungsi normal tubuh.

Materi genetik yang dihasilkan oleh vaksin mRNA tidak pernah memasuki inti sel manusia, yang merupakan tempat penyimpanan DNA. Vaksin vektor virus COVID-19 mengirimkan materi genetik ke inti sel agar sel kita dapat membangun perlindungan terhadap COVID-19. Namun, virus vektor tidak memiliki mesin yang diperlukan untuk mengintegrasikan materi genetiknya ke dalam DNA kita, sehingga virus tersebut tidak dapat mengubah DNA kita.

Archa Fox, Kepala Jurusan Biologi RNA di University of Western Australia, seperti dikutip dari arsip Cek Fakta Tempo, klaim yang menyebutkan vaksin bisa menjadi bagian dari DNA dan merusaknya adalah "sama sekali tidak benar". Menurutnya, ada jutaan orang di dunia sudah menerima vaksin COVID-19, namun hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya perubahan DNA setelah divaksin.

Vladimir Jovanovic, ahli kesehatan dari Clinical Center of Montenegro (KCCG) seperti dilansir dari laman resmi Badan Anak-anak PBB (UNICEF) mengungkapkan hal yang sama dan mengatakan jika informasi mengenai dampak berbahaya vaksin COVID-19 terhadap DNA manusia adalah informasi yang tidak berdasar dan tidak benar.

Menurutnya, bahan penyusun vaksin virus corona berbahan dasar asam ribonukleat (RNA), dan ketika masuk ke dalam tubuh tidak menembus inti sama sekali, sehingga tidak berpeluang bersentuhan dengan bahan keturunan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa vaksinasi tidak akan menimbulkan bahaya apapun bagi tubuh manusia, terutama dalam hal perubahan struktur rantai DNA.

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan Tempo, video berdurasi 58 detik menyebut penggunaan vaksin Covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia dan sangat berbahaya adalah keliru.

Informasi tersebut merupakan narasi lawas yang berulang-ulang kali beredar sejak 2020 dan telah dinyatakan sebagai informasi yang keliru atau salah. Sejumlah ahli kesehatan telah membantah vaksin COVID-19 dapat mengubah DNA manusia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id