Keliru, Video Penemuan Ribuan Tengkorak Manusia di Ponpes Al Zaytun

Senin, 21 Agustus 2023 21:02 WIB

Keliru, Video Penemuan Ribuan Tengkorak Manusia di Ponpes Al Zaytun

Sebuah video beredar di Facebook [arsip] berisi klaim tentang penemuan ribuan tengkorak manusia di Ponpes Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penemuan itu dikatakan terjadi saat polisi melakukan penggeledahan di sana.

Narator mengatakan polisi melakukan pemeriksaan bangunan-bangunan di sana tanggal 10 Agustus, dan menemukan ruang mencurigakan, di mana tengkorak-tengkorak itu berada. Di sisi lain dikatakan ada santri Al Zaytun asal Malaysia bernama Ancelly yang menghilang sepuluh tahun yang lalu. Narator menduga salah satu tengkorak manusia yang ditemukan di Ponpes Al Zaytun adalah milik santri hilang tersebut.

Tempo juga menerima permintaan dari pembaca di WhatsApp untuk menelusuri kebenaran narasi tersebut. Benarkah klaim yang disebarkan itu?

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Tempo memverifikasi klaim itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan Yandex. Serta membandingkannya dengan keterangan dari kepolisian mengenai kasus hukum pesantren tersebut. Faktanya, tidak ada penemuan ribuan tengkorak di Ponpes Al Zaytun. Potongan video yang disertakan dalam konten tersebut adalah terkait dengan peristiwa lain.

Video 1

Pada detik ke-6 video yang beredar memperlihatkan seorang wanita berkaus hitam yang dipapah saat berjalan. Sesungguhnya video itu adalah berita Kompas TV yang diunggah di YouTube pada 27 Juli 2022.

Wanita dalam video itu adalah Rosti Simanjuntak, ibu Nofriansyah Yosua Hutabarat yang dibunuh Ferdy Sambo, istri dan anak buahnya. Berita itu memperlihatkan Rosti menangis jelang autopsi ulang jenazah putranya, yang dilakukan demi penegakan hukum. Dengan demikian, video ini tidak terkait dengan Ponpes Al Zaytun.

Video 2

Pada menit ke-1:41 video yang beredar tersebut, memperlihatkan tiga anak laki-laki yang duduk berbaris. Narasi dalam video mengatakan anak laki-laki yang duduk di tengah sebagai Ancelly, santri Ponpes Alzaytun yang hilang sepuluh tahun lalu.

Foto yang sama sesungguhnya pernah diunggah akun Twitter Ibnu Harisah pada 20 Juni 2015, dengan keterangan bahwa foto itu saat remaja itu dan teman-temannya berada di Ponpes An Nahdlah di Makassar, Sulawesi Selatan, dan tidak terkait dengan Ponpes Al Zaytun.

Video 3

Dalam video yang beredar pada menit ke-1:54 memperlihatkan Panji Gumilang mengacungkan jempol tangan kanannya, di balik pagar berduri. Foto itu sama dengan yang ada di website Inilah.com, yang diunggah pada 22 Juni 2023.

Artikel itu sesungguhnya tentang pernyataan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang menyarankan agar Ponpes Al Zaytun tidak ditutup. Pihaknya hanya menuntut agar Panji Gumilang dipidanakan atas sejumlah pelanggaran yang diduga dia lakukan. Artikel tidak membahas adanya ribuan tengkorak.

Berita terkonfirmasi tidak menyatakan adanya ribuan tengkorak di Ponpes Al Zaytun. Selain itu, bahan klip dan informasi yang digunakan dalam video yang beredar itu tidak berkaitan dengan penemuan tengkorak manusia.

Narasi tentang penemuan ribuan tengkorak

Tempo memberitakan bahwa Bareskrim Polri menggeledah kompleks Ponpes Al Zaytun terkait dugaan penistaan agama Panji Gumilang, pada 4 Agustus 2023. Penggeledahan tidak dilakukan tanggal 10 Agustus sebagaimana yang dikatakan dalam video yang beredar. Dalam penggeledahan itu, Kepolisian mengamankan 31 barang bukti. Namun tidak menyebutkan adanya temuan ruang rahasia maupun ribuan kerangka manusia.

Sementara Kompas.com mengatakan Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan kepada delapan saksi terkait kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada tanggal 10-11 Agustus 2023. Tidak dijelaskan adanya penemuan ruang rahasia atau kerangka di Ponpes Al Zaytun.

KESIMPULAN

Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang mengatakan Bareskrim Polri menemukan ribuan tengkorak manusia dalam ruang rahasia Ponpes Al Zaytun adalah klaim keliru.

Tidak ada pernyataan kepolisian tentang ribuan tengkorak. Selain itu, foto dan video yang digunakan dalam menyebarkan narasi tersebut, tidak ada kaitannya dengan klaim tentang ribuan tengkorak tersebut.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id