Menyesatkan, Video Pembuatan Daging Palsu di Cina
Sabtu, 24 Juni 2023 09:16 WIB
![Menyesatkan, Video Pembuatan Daging Palsu di Cina](https://www.tempo.co/images/cekfakta/sesat_teks.png)
Sebuah video berdurasi 8 menit 32 detik tersebar di media sosial dengan narasi lagi-lagi daging palsu Cina. Video tersebut diunggah ke Facebook oleh akun ini pada 20 Juni 2023, memperlihatkan seseorang tengah memproses lapisan silikon.
Akun tersebut juga memberikan narasi, "Lagi-Lagi Daging Palsu CHINA? ini serba serbi daging p4l5u dan inovasi seputar daging".
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 230.000 kali dan mendapat 28 komentar. Benarkah video tersebut adalah proses pembuatan daging palsu di Cina?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google, Yandex, dan Baidu. Hasilnya, video tersebut bukanlah proses pembuatan daging palsu di Cina, melainkan proses produksi karet silikon.
Pengisi suara dalam video tersebut juga telah menjelaskan bahwa video itu bukanlah proses pembuatan daging palsu, melainkan sebuah potongan video yang diambil seseorang yang tidak bertanggung jawab. Aslinya, video tersebut memperlihatkan proses produksi atau penggilingan karet menjadi adonan tipis agar lebih mudah dibentuk saat pembuatan sol sepatu.
Video di atas telah beredar di internet sejak 2018 seperti terlihat pada situs Weibo. "Apa ini? Apakah ada yang tahu? Beberapa orang mengatakan bahwa karet sedang diproduksi," tulis pengunggah video.
Hasil fragmentasi video tersebut diunggah pada situs funnyp.info pada 26 Oktober 2018. Dikatakan bahwa video tersebut sebelumnya telah beredar di sejumlah platform media sosial dengan klaim sebagai "Daging Sapi Palsu Buatan Cina".
Pada penjelasan berikutnya disebutkan bahwa "Yang benar, itu bukan daging sapi, teman-teman! Itu hanya bahan silikon biasa yang diberi warna, yang dikira sebagai daging sapi tiruan".
Video proses pengolahan silikon atau karet yang identik dengan video di atas juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Popo Short pada 22 November 2021 dengan judul “Grinding rubber" atau "Menggiling karet".
Inovasi Pembuatan Daging
Bagian selanjutnya dari video di atas memperlihatkan sejumlah inovasi teknologi yang dikembangkan sejumlah peneliti dari berbagai negara terkait pembuatan daging.
Di Spanyol, perusahaan startup Novameat telah meluncurkan teknologi pembuatan daging berbasis printer 3D. Daging tersebut terbuat dari bahan-bahan nabati yang diklaim akan disukai oleh vegetarian.
Sementara di Thailand, seorang peneliti sedang mengembangkan cara untuk memanfaatkan bulu ayam menjadi makanan karena melihat potensi dan kandungan nutrisi di dalamnya.
Sorawut Kittibanthorn, mahasiswa yang pernah tinggal di London itu, tertarik pada jutaan ton bulu ayam yang dibuang setiap tahun. Kemudian ketika kembali ke Thailand, pria berusia 30 tahun itu mencari dana untuk melanjutkan penelitiannya bagaimana mengubah komponen nutrisi yang ditemukan pada bulu, menjadi bubuk yang dapat diubah menjadi sumber makanan yang kaya protein dan makanan tidak berlemak.
Sorawut, yang belajar untuk Master of Material Futures di London, mengatakan ide tersebut masih perlu melalui tahap penelitian dan pengembangan lainnya. Tetapi prototipe termasuk gagasannya tentang nugget ayam dan pengganti steak telah menerima ulasan positif dari beberapa.
"Anda tahu teksturnya sangat kompleks dan canggih. Anda tidak akan membayangkan bahwa bulu ayam dapat diubah menjadi hidangan semacam ini," kata blogger makanan Cholrapee Asvinvichit, setelah menyantap steak yang disajikan dengan saus, kentang tumbuk, dan salad.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan judul "Lagi-lagi Daging Palsu Cina" adalah menyesatkan.
Antara judul dan isi penjelasan video tidak sesuai. Video tersebut bukanlah proses pembuatan daging palsu buatan Cina, melainkan proses pengolahan karet untuk pembuatan sol sepatu.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id