Keliru, Klaim Tembok Raksasa di Papua Terkait Yajuj dan Majuj

Kamis, 8 Juni 2023 15:12 WIB

Keliru, Klaim Tembok Raksasa di Papua Terkait Yajuj dan Majuj

Sebuah akun Facebook membagikan video dengan judul “Tembok Jayapura Milik Yajuj-Majuj” dengan klaim bahwa tembok raksasa kuno ditemukan di Laut Jayapura, Papua.

Di dalam video ditampilkan sejumlah gambar, termasuk batuan di bawah laut dan gedung tertinggi di dunia yakni Burj Khalifa. Narator video mengatakan tembok besar di bawah laut Papua dengan panjang 110 kilometer, tinggi 1.860 meter, dan lebar 1.700 meter.

Tembok itu dihubungkan dengan tanda-tanda kiamat. “Dinding Ya’juz dan Ma'juz,” ujar akun Aan Suhendra.

Hingga artikel ini diturunkan, unggahan ini disukai dua pengguna Facebook dan tidak ada komentar. Namun, benarkah tembok Papua terkait Yajuj-Majuj?

Advertising
Advertising

PEMERIKSAAN FAKTA

Verifikasi Tempo menunjukkan, tidak ada ditemukan tembok raksasa kuno di laut Jayapura, Papua, alih-alih dikaitkan dengan Yajuj dan Majuj.

Untuk memverifikasi kebenaran tembok raksasa kuno di laut Jayapura, Papua tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menghubungi Koordinator Pemetaan Kelautan, Badan Informasi Geospasial (BIG), Fajar Triady Mugiarto pada Rabu, 6 Juni 2023.

Fajar Triady mengatakan Badan Informasi Geospasial (BIG) telah mengecek data batimetri yang diklaim lokasi tembok di bawah Laut Papua, Jayapura. Data batimetri nasional tersebut didapatkan melalui hasil integrasi dari beberapa sumber data primer atau hasil survei yang dilakukan oleh beberapa kementerian lembaga dan dari data sekunder yang didapat dari data satelit altimetri atau lainnya.

Gambar 1. Data Batimetri Nasional BIG

Menurut dia, ketelitian atau resolusi data batimetri nasional ini adalah 6 arc second, atau sekitar 200 meter. Artinya, dapat digunakan untuk mengidentifikasi objek atau fitur yang lebih besar dari 200 meter.

Hasil survei maupun data sekunder BIG, menurut Fajar, tidak mengidentifikasi adanya tembok raksasa. Sebaliknya, BIG mendapatkan data berupa fitur gunung bawah laut dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter. Kaki gunung berada di kedalaman sekitar 3.700 meter sampai 4.300 meter dan puncak gunung berada di sekitar kedalaman 500 meter.

Profil tiga dimensi fitur gunung penemuan BIG tersebut terlihat dalam gambar berikut:

Gambar 2. Profil tiga dimensi di lokasi yang diklaim sebagai tembok raksasa

Pengecekan lain, menurut Fajar juga dilakukan melalui data Google Maps yang diakses tanggal 6 Juni 2023. Hasilnya juga tidak menemukan indikasi tembok raksasa seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Data dari Google Maps

Dengan demikian, klaim ditemukannya tembok raksasa di bawah Laut Papua, telah terbantahkan secara sains.

Gambar yang dikaitkan dengan kiamat

Selain potongan peta yang diklaim sebagai tembok raksasa, pembuat video menambahkan gambar lain yang menampakkan makhluk bawah laut. Gambar ini dihubungkan sebagai Yajuj dan Majuj yang menyertai penemuan tembok bawah laut.

Dikutip dari Detik.com, Yajuj dan Majuj disebut dalam Kitab Suci Al Qur’an sebagai makhluk pembawa kerusakan sehingga dikaitkan sebagai tanda datangnya kiamat.

Saat ditelusuri menggunakan Yandex Image, gambar tersebut merupakan salah satu adegan dari film animasi "The Hobbit: The Battle of the Five Armies", yang dirilis di bioskop pada 1 Desember 2014 oleh Warner Bros Pictures. Sehingga tidak berkaitan sama sekali dengan klaim mengenai Yajuj dan Majuj.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim penemuan tembok di Papua terkait Yajuj dan Majuj adalah keliru.

Koordinator Pemetaan Kelautan, Badan Informasi Geospasial (BIG), Fajar Triady Mugiarto, mengatakan tembok raksasa kuno di laut Jayapura, Papua, tidak pernah ditemukan berdasarkan hasil data batimetri nasional.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id