Belum Ada Bukti, FIFA Terancam Sanksi dari Court of Arbitration for Sport

Senin, 10 April 2023 19:14 WIB

Belum Ada Bukti, FIFA Terancam Sanksi dari Court of Arbitration for Sport

Sebuah laman di Facebook mengunggah video dengan klaim bahwa FIFA terancam sanksi dari CAS karena dua masalah besar. Video yang sama diunggah pula oleh akun YouTube ini.

Narator dalam video mengatakan Indonesia memiliki legal standing untuk melakukan upaya hukum arbitrase. FIFA dapat dilaporkan karena melanggar statuta FIFA sendiri khususnya tentang prinsip hak asasi manusia. FIFA dianggap menggunakan standar ganda dengan menghukum indonesia, sementara tidak menghukum Israel yang melakukan penyerangan terhadap palestina saat pertandingan di Stadion Al Faizal.

Sejak diunggah tanggal 3 April 2023, video ini telah disukai 1.700 kali, mendapatkan 231 komentar, dan ditonton 205 ribu pengguna Facebook.

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, hingga artikel ini diturunkan, belum ada sikap PSSI atau pemerintah Indonesia berupa penolakan, pengajuan banding, maupun gugatan terhadap FIFA melalui Court of Arbitration for Sport atau CAS. Sehingga tidak dapat diklaim bahwa FIFA terancam sanksi oleh CAS karena keputusannya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Dilansir laman FIFA, menurut pasal 57 Statuta FIFA, FIFA memang mengakui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) independen yang berkantor pusat di Swiss untuk menyelesaikan perselisihan antara FIFA, asosiasi anggota, konfederasi, liga, klub, pemain, ofisial, perantara, dan pelaksana pertandingan.

PSSI sebagai induk olahraga sepak bola di Indonesia adalah anggota FIFA dan patuh terhadap hukum FIFA, setelah pada 29 Maret 2023, FIFA melalui laman resminya mengumumkan mencabut posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Indonesia sendiri masih memilih lupaya lobi. Dilansir Tempo.co, Presiden Jokowi mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bertemu FIFA. Menurut Erick Thohir hasil pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino, Indonesia hanya mendapat sanksi administratif berupa dibekukannya dana FIFA Forward untuk PSSI.

Verifikasi Video

Untuk memeriksa fakta-fakta terkait video yang dibagikan, Tempo menggunakan tool InVID untuk memfragmentasi video menjadi gambar, lalu menelusuri gambar-gambar dengan Yandex dan Google Image.

Video 1

Pada detik ke-44, fragmen video menampilkan foto sekelompok orang yang sedang berkerumun.

Berdasarkan penelusuran Tempo, foto ini identik dengan unggahan laman Inside World Football pada tanggal 31 Maret 2023. Dilansir Inside World Football, sekitar pukul 22.00, dua mobil polisi Israel masuk ke stadion internasional Faisal Al Husseini dan menembakan gas air mata ke dalam lapangan. Saat itu sedang berlangsung final Piala Abu Ammar antara Jabal Al Mukaber vs Balata FC. Pada bagian kiri atas foto ini terdapat logo Palestinian Football Association (PFA).

Dilasir laman resmi Palestinian Football Association (PFA), disebutkan bahwa serangan tak beralasan oleh pasukan Israel selama final Piala Liga Palestina tanggal 31 Maret 2023, antara Jabal Al-Mukabber dan Balata FC. Serangan ini mengakibatkan pemain dan penggemar dirawat akibat menghirup gas air mata.

AFC (The Asian Football Confederation), sebagai induk asosiasi sepak bola Asia, melalui laman resminya mengecam keras serangan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap pemain dan penonton selama pertandingan Final Piala Abu Ammar antara Balata FC dan Jabal Al Mukabber di Stadion Internasional Faisal Al Husseini di al-Ram.

Video 2

Pada menit ke-01:08, fragmen video ini menampilkan foto Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino sedang memegang bola. Berdasarkan penelusuran Tempo, foto tersebut identik dengan foto yang diunggah Detik Sport, pada tanggal 18 Oktober 2022.

Dilansir Tempo, pada tanggal 18 Oktober 2022, Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu di Istana Negara. Kedatangan Presiden FIFA, sebagai tindak lanjut atas surat balasan kepada Presiden Jokowi empat hari setelah Tragedi Kanjuruhan.

Video 3

Pada menit ke-05:38, fragmen video menampilkan foto sejumlah orang membawa poster bertuliskan “Boycott Israel BDS”, “Free Palestine”.

Berdasarkan penelusuran Tempo, foto ini identik dengan unggahan laman Jewish Chronicle karya fotografer Ryan Rodrick Beiler. Jewish Chronicle, menuliskan Ribuan orang berdemonstrasi di Washington, D.C., memprotes dukungan AS untuk serangan Israel di Gaza pada tahun 2014. Berdasarkan keterangan foto pada laman Shutterstock demonstrasi ini terjadi pada tanggal 2 Agustus 2014.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, video dengan narasi FIFA makin hancur dan terancam sanksi CAS, adalah belum ada bukti.

Buntut polemik penolakan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia, FIFA telah membatalkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah serta memberikan sanksi berupa dana FIFA Forward untuk PSSI.

Sejauh ini PSSI menerima sanksi tersebut, serta belum ada sikap atau penyataan menolak atau mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait hal sanksi tersebut.

Asosiasi Sepak Bola Palestina dan AFC sampai saat ini belum melaporkan FIFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait insiden di Stadion internasional Faisal Al Husseini pada 31 Maret 2023 lalu.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id