[Fakta atau Hoaks] Benarkah Samsul Bahri Merupakan Ketua KPPSLN Sydney yang Mendukung Capres 02?
Senin, 15 April 2019 19:01 WIB
Pemungutan suara Pilpres 2019 di Sydney, Australia, dilaporkan berlangsung ricuh, Sabtu 13 April 2019. Kisruh pemungutan suara di Sydney diwarnai dengan ramainya informasi media sosial yang menyebut ketua KPPLN Sydney, Samsul Bahri, merupakan pendukung capres 02.
Akun Revolusi Mental melalui video unggahannya di Facebook menulis bahwa Ketua KPPSLN di Sydney, Samsul Bahri, merupakan pendukung capres 02. Sejak diunggah pada 13 April 2019 pukul 21.31, video tersebut telah mendapat 1,5 ribu komentar dan 10.837 kali dibagikan.
Akun tersebut menuliskan informasi bahwa Samsul sudah menjadi warga negara Australia tetapi mengurusi Pemilu Indonesia. Menurut akun tersebut, terdapat dugaan kecurangan untuk memenangkan paslon tertentu di pilpres yang diselenggarakan di Sydney.
Video tersebut menampilkan gambar sekelompok orang yang berada diluar pagar sebuah bangunan nampak berdebat dengan seorang laki-laki berkacamata dan mengenakan setelan jas.
Video serupa juga beredar di kanal Youtube yang diunggah oleh akun Yahsa Ibrahim pada 14 April 2019. Narasi yang diganakan oleh akun Yahsa Ibrahim sama persis dengan narasi yang digunakan akun Revolusi Mental di jejaring sosial Facebook. Informasi ini juga menyebar luas di Instagram dan Twitter.
PEMERIKSAAN FAKTA
Sebagaimana dilaporkan laman Kompas.com, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ilham Saputra, membantah nama Samsul Bahri sebagai Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) di Sydney, Australia.
"Di hoaks itu muncul bahwa seakan-akan Samsul Bahri anggota KPPSLN. Di kita enggak ada yang namanya Samsul Bahri," ungkap Ilham saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu 14 April 2019.
Bahkan, kata Ilham nama tersebut dikatakannya tidak tercantum sebagai anggota KPPSLN di mana pun.
Dari penulusuran Tempo, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Sekretariat PPLN Sydney resmi dilantik oleh Konjen RI Sydney pada 23 Maret 2018. PPLN Sydney terdiri dari 7 orang yang merupakan perwakilan Komunitas Masyarakat dan Mahasiswa, yaitu:
- Christian Frans Simarmata (Ketua)
- Heranudin
- Julie M Umboh
- Imam Dewanto
- Herlinah
- Hadianti Utami
- Suliyanti Sunaryo
Tugas PPLN diantaranya adalah mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Luar Negeri (DPSLN), menetapkan daftar pemilih (DPTLN), dan melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Pemungutan suara di Sydney tersebar di 22 TPSLN dengan rincian sebagai berikut: 4 TPSLN berlokasi di KJRI Sydney, 5 TPSLN berlokasi di Sydney Town Hall, 3 TPSLN berlokasi di Marrickville Community Centre, 3 TPSLN berlokasi di Yagoona Community, 3 TPSLN berlokasi di Good Luck Plaza, 2 TPSLN berlokasi di Sherwood State School-Brisbane dan 2 TPSLN di Adelaide State Library. Hampir semua lokasi TPS menggunakan gedung yang disewa.
Laman Tempo.co melaporkan bahwa Ketua Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Sydney Heranudin mengakui ada ratusan warga negara Indonesia yang tidak bisa mencoblos pada saat pemungutan suara Pemilu 2019 di KJRI dan Town Hall Sydney, Australia. Warga yang tak bisa menggunakan hak pilih saat pencoblosan itu mayoritas berasal dari pemilih yang belum tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
KESIMPULAN
Berdasarkan sumber yang ada, akun Revolusi Mental dan akun Yahsa Ibrahim menggunakan video yang benar tentang kisruh pemungutan suara pilpres 2019 di Sydney. Namun pernyataan bahwa Ketua KPPSN Sydney bernama Samsul Bahri yang merupakan pendukung capres 02 adalah informasi yang keliru serta dapat mengarahkan ke tafsir yang salah.