Menyesatkan, Narasi Putin Kaget Jokowi Resmi Umumkan Boikot Uni Eropa

Selasa, 21 Februari 2023 19:59 WIB

Menyesatkan, Narasi Putin Kaget Jokowi Resmi Umumkan Boikot Uni Eropa

Sebuah laman Facebook mengunggah sebuah video dengan judul Putin langsung kaget, dengan berani Jokowi resmi umumkan boikot Uni Eropa, embargo minyak Rusia.

Video ini menarasikan bahwa Indonesia ancam boikot Uni Eropa. Luhut Panjaitan mengatakan Indonesia mengatakan Indonesia mempertimbangkan akan memboikot beberapa produk Uni Eropa.

Dinarasikan, Indonesia akan mengambil langkah-langkah keras dalam merespon diskriminasi yang dilakukan Uni Eropa (UE) terhadap komoditas minyak Rusia yang sangat berpengaruh buruk terhadap tatanan ekonomi dunia.

Luhut Panjaitan mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan berbagai opsi termasuk memboikot produk-produk Uni Eropa di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam media briefing tentang diskriminasi Uni Eropa terhadap minyak dunia yang mengundang puluhan perwakilan perusahaan Eropa.

Advertising
Advertising

Video yang diunggah pada tanggal 19 Februari 2023 ini, disukai 3,1 ribu, 282 komentar dan disaksikan 97 ribu kali oleh pengguna Facebook.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tempo, pemerintah Indonesia belum pernah melakukan boikot terhadap produk Uni Eropa sebagai respon atas sikap UE yang memboikot minyak Rusia setelah Putin mengumumkan invasi Rusia ke Ukraina.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan pada bulan Maret 2019, mengatakan akan mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk memboikot produk-produk Uni Eropa di Tanah Air.

Pernyataan Luhut ini disampaikan sebagai respon atas rencana kebijakan Uni Eropa yang akan menghentikan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel. Rencana kebijakan ini tercantum dalam dokumen Delegated Regulation Supplementing Directive of The EU Renewable Energy Directive II (RED II).

Melalui RED II, anggota UE sepakat memasukan minyak sawit sebagai kategori tidak berkelanjutan karena deforestasi atau perusakan hutan akibat adanya budidaya sawit yang ekspansif. Hal ini tentu akan menurunkan nilai ekspor komoditas sawit dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia.

Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar menggunakan keyframe dan menelusurinya memakai Yandex Image Search dan Google Search. Juga menelusuri pemberitaan media-media yang kredibel yang berkaitan dengan narasi tersebut.

Fakta 1

Pada detik ke-9, fragmen video menampilkan potongan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang sedang menjawab pertanyaan wartawan.

Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut identik dengan pemberitaan Metro TV yang diunggah di YouTube tanggal 20 Maret 2019. Dilansir Metro TV, pemberitaan tersebut berkaitan dengan respons Indonesia terhadap kebijakan UE yang akan menghentikan pemakaian minyak sawit sebagai bahan bakar hayati pada 2030.

Kebijakan UE tersebut oleh pemerintah Indonesia dianggap diskriminatif terhadap minyak sawit. Sebagai respon atas kebijakan tersebut, pemerintah Indonesia berencana melaporkan UE kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Pemerintah juga berencana memboikot produk-produk UE bila tidak ada kesepakatan.

Dilansir BBC Indonesia, pemerintah Indonesia mengancam akan memboikot produk Uni Eropa jika Parlemen UE menyetujui kebijakan larangan penggunaan sawit untuk biodiesel. Hal ini mengemuka dalam media briefing "Diskriminasi Uni Eropa terhadap Kelapa Sawit" tanggal 20 Maret 2019 di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

"Kami pertimbangkan semua, tadi saya sudah sebutkan beberapa. Dalam hidup ini harus punya pilihan. Kami tidak mau didikte. Kami harus tegas," kata Luhut Binsar Panjaitan menjawab pertanyaan wartawan tentang rencana boikot produk UE.

Fakta 2

Pada menit ke-1:25, fragmen vidio menampilkan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang sedang berbicara di sebuah panggung bertuliskan “PES Socialist & Democrat”.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar ini identik dengan pemberitaan Euronews yang diunggah di YouTube tanggal 16 Oktober 2022. Dilansir Euronews, Kanselir Jerman Olaf Scholz, hadir dan berbicara dalam forum Kongres Partai Sosialis Eropa yang berlangsung di Berlin, tanggal 15 Oktober 2022.

Dilansir Independent, Olaf Scholz dalam kongres ini mengusulkan reformasi Uni Eropa agar sesuai dengan kondisi negara anggota yang baru akan bergabung serta memberikan otonomi militer yang lebih besar pada 27 negara anggota.

Fakta 3

Pada menit ke-4:46, fragmen video menampilkan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang berbicara di sebuah podium dengan latar belakang bendera Rusia.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video ini identik dengan unggahan Bloomberg Quicktake di YouTube tanggal 15 Oktober 2022. Dilansir Bloomberg Quicktake, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Astana, Kazakhstan, tanggal 14 Oktober 2022, Putin mengatakan “Tidak” ketika ditanya apakah dia menyesal melakukan invasi militer atas Ukraina.

Dilansir Courthouse News Service, tampil percaya diri dan santai, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi pers pada hari Jumat, 14 Oktober di Astana. Dalam kesempatan ini, dia mengatakan dia tidak menyesal memerintahkan invasi ke tetangganya dan Rusia tidak bermaksud untuk "menghancurkan seluruh Ukraina."

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video berjudul “ Putin Langsung Kaget, dengan Berani Jokowi Resmi Umumkan Boikot Uni Eropa-Embargo minyak Rusia” adalah menyesatkan.

Rencana boikot produk UE yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berkaitan dengan kebijakan UE yang akan menghentikan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel karena dianggap ekspansif dan merusak lingkungan hidup. Pernyataan ini disampaikan pada tanggal 20 Maret 2019.

Pernyataan Luhut tersebut tidak ada kaitannya dengan embargo minyak Rusia yang dilakukan UE sebagai sanksi atas Rusia yang menginvasi Ukraina yang berlangsung sejak tanggal 24 Februari 2022.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id