Keliru, Video Jokowi Nyatakan Perang dengan Malaysia

Selasa, 27 Desember 2022 15:53 WIB

Keliru, Video Jokowi Nyatakan Perang dengan Malaysia

Sebuah video berdurasi 8 menit 28 detik dengan narasi Jokowi menyatakan perang dengan Malaysia diunggah oleh salah satu akun di Facebook.

Di bagian awal video, narator mengatakan Direktur Topografi Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI AD), Brigjen Asep Rosidi mengingatkan pemerintah Indonesia agar tidak berlarut-larut menyelesaikan negosiasi batas negara. Peringatan ia berikan karena negosiasi yang tak segera diselesaikan bisa memicu masalah.

Hingga artikel ini ditulis, video yang dibagikan pada 22 Desember 2022 tersebut, disukai 16 ribu kali, mendapatkan, 2.700 komentar, dan telah ditonton sebanyak 1 juta kali. Benarkah klaim video di atas?

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan video tersebut merupakan kompilasi dari beberapa video yang sudah pernah tayang sebelumnya. Masing-masing video memiliki perbedaan konteks. Presiden Jokowi tidak pernah menyatakan perang dengan Malaysia karena sengketa perbatasan.

Untuk membuktikannya, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi beberapa gambar tangkapan layar, lalu memverifikasinya dengan menggunakan tools Yandex Image, mesin pencarian Google dan YouTube. Berikut ini adalah fakta-faktanya:

Video 1

Fragmen 1

Video ini diawali pernyataan anggota Dewan tertinggi UMNO, Lokman Noor bin Adam. Lokman, yang muncul di gedung DPR, mengatakan akan terbang ke Indonesia pada 11 Juli 2019, sebulan setelah klip video seks itu viral. Ia hendak melibatkan ahli video forensik di Indonesia untuk menentukan keaslian video seks yang melibatkan Menteri Perekonomian Azmin Ali. Dia akan melakukan itu karena dia yakin Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, akan menyembunyikan kebenaran skandal itu dari orang Malaysia.

Video yang identik pernah muncul pada menit ke-1 unggahan akun KiniTV pada 9 Juli 2019 berjudul "Lokman Adam to take sex video to Indonesia for verification".

Video 2

Fragmen 2

Potongan video ini muncul beberapa kali dalam video, pertama kali muncul pada detik ke-21. Video yang sama sebelumnya pernah diunggah oleh sebuah akun Kompas TV Jateng berjudul, "Menhan Prabowo Resmikan Patung Jenderal Soedirman" pada 12 November 2019. Prabowo Subianto meresmikan patung Jendral Soedirman, di Sleman, Yogyakarta sekaligus memperingati hari Pahlawan, 10 November.

Video 3

Fragmen 3

Video ini juga muncul pada detik ke-45. Video identik pernah ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada 10 November 2021 berjudul "Live Upacara Penyambutan Resmi Perdana Menteri Malaysia, Istana Kepresidenan Bogor". Dikutip dari situs setkab.go.id, Presiden Jokowi serta PM Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob melaksanakan pertemuan bilateral yang kemudian membuat pernyataan pers bersama.

Video 4

Fragmen 4

Potongan video ini terlihat pada menit ke-3:54. Video ini adalah saat Pasukan Garuda RDB Monusco XXXIX-B melakukan yel-yel dalam rangka memeriahkan HUT Ke 74 TNI, 5 Oktober 2019 di Lanud Halim Perdanakusuma.

Video identik pernah diunggah oleh akun YouTube Jinny Exsisphotographer berjudul "Yel yel Garuda RDB Monusco XXXIX-B | Hut Ke 74 TNI" pada 6 Oktober 2019.

Narasi Video

Narator video membacakan beberapa artikel yang terbit di beberapa situs. Di antaranya adalah artikel di situs Tanjunglegend.com berjudul “TKI Mulai Dievakuasi, TNI Segera Serang Malaysia” dan Kompas.com berjudul “Malaysia Mungkin Perlu Ditantang Perang”.

Artikel yang dibacakan tidak dibacakan dengan benar. Ada beberapa kata atau nama tokoh yang dihilangkan, seperti nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ada dalam artikel di Kompas.com.

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan video dengan narasi Jokowi nyatakan perang dengan Malaysia adalah keliru.

Tidak terbukti semua klaim pada video tersebut. Tidak benar pula Presiden Jokowi menyatakan perang terhadap Malaysia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id