Keliru, Timor Leste Ingin Kembali ke Indonesia

Rabu, 30 November 2022 20:01 WIB

Keliru, Timor Leste Ingin Kembali ke Indonesia

Sebuah akun Facebook mengunggah sebuah video berjudul Timor Leste ingin kembali ke Indonesia.

Video ini berisi narasi bahwa dulunya warga Timor Leste mengatakan Indonesia penjajah. Nasib Timor Leste belum normal setelah menyatakan berpisah dari Indonesia. Kini Timor Leste menjadi negara termiskin.

Hingga tulisan ini dibuat, video ini disukai 8.100 akun, 2.200 komentar, dan dibagikan 567 ribu kali. Benarkah Timor Leste ingin kembali ke Indonesia? Berikut hasil pemeriksaan faktanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Berdasarkan penelusuran Tempo, tidak ada pernyataan resmi baik dari pemerintahan dan organisasi masyarakat Timor Leste yang mengatakan ingin kembali bergabung dengan Indonesia. Video yang dimuat pun tidak berkaitan dengan keinginan Timor Leste kembali ke Indonesia.

Untuk memverifikasi video yang beredar tersebut, Tim Cek Fakta Tempo mengecek fragmen-fragmen gambar dengan reverse image tools milik Yandex, Google, maupun kata kunci di YouTube. Berikut ini fakta-fakta atas video tersebut:

Video 1

Sumber: YouTube resmi United Nations (PBB)

Pada menit ke-3:30, fragmen vidio menampilkan gambar, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Agio Pereira, Wakil Menteri Perdana Menteri untuk Batasan Perbatasan Timor-Leste.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar ini identik dengan unggahan kanal YouTube United Nations pada tanggal 7 Maret 2018.

Dilansir UN, otongan video ini merupakan proses penandatanganan Maritime Boundary Treaty yang dilakukan oleh Julie Bishop, Menteri Luar Negeri Australia dan Agio Pereira, Wakil Menteri Perdana Menteri untuk Batasan Perbatasan Timor-Leste.

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di Markas Besar PBB tanggal 6 Maret 2018. Perjanjian ini mengakhiri sengketa maritim selama satu dekade antara Timor-Leste dan Australia khususnya wilayah ladang gas Greater Sunrise.

Video 2

Sumber: YouTube resmi BeritaSatu

Pada menit ke-1:51, video ini menampilkan fragmen gambar demonstrasi. Para demonstran terlihat membawa bendera negara Timor Leste. Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar ini identik dengan tayangan BeritaSatu pada tanggal 25 Maret 2016.

Dilansir BeritaSatu, puluhan mahasiswa asal Timor Leste berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia. Para mahasiswa menuntut Australia pergi dari batas maritim Timor Leste.

Dilansir Lensa Indonesia, puluhan aktivis Klibur Estudiante Timor Leste (Keustil), organisasi mahasiswa Timor Leste di Indonesia berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Australia di Kuningan, Jakarta Selatan, pada tanggal 24 maret 2016.

Dalam demonstrasi ini Keustil mengatakan Australia telah melakukan perundingan ilegal dengan Indonesia dalam masalah Celah Timor (Timor Gap), karena tidak melibatkan Timor Leste. Mereka menuntut Australia untuk angkat kaki dari Timor Leste.

Video 3

Sumber: akun YouTube resmi Sekretariat Presiden

Pada menit ke-5:45, fragmen video ini menampilkan Presiden Jokowi dan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta. Berdasarkan penelusuran Tempo, video ini identik dengan unggahan akun YouTube Sekretariat Presiden tanggal 19 Juli 2022.

Dilansir Tempo, Presiden Joko Widodo menerima Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat pada tanggal 19 Juli 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Jose Ramos-Horta sepakat meningkatkan perdagangan antara kedua negara. Dalam pertemuan ini, Jokowi menyinggung investasi Indonesia di Timor Leste yang saat ini mencapai US$ 818 juta. Investasi mencakup sektor perbankan, minyak dan gas, hingga telekomunikasi.

Video 4

Sumber: akun YouTube resmi Associated Press

Pada menit ke-7:57, fragmen video menampilkan sekelompok orang yang duduk sambil memegang kepala. Di sekitar mereka, terdapat tentara berdiri dengan senjata lengkap. Berdasarkan penelusuran Tempo, video ini identik dengan unggahan AP Archive, tanggal 22 Juli 2015.

Dilansir AP, kejadian ini direkam tanggal 25 September 1999. Video ini menunjukan situasi yang mencekam di Timor Timur. Pasukan penjaga perdamaian pimpinan Australia terus menahan puluhan tersangka anggota milisi untuk diinterogasi.

Pasukan PBB kehilangan kendali ibu kota Dili setelah sejumlah serangan penembak jitu dan kebakaran rumah yang dilakukan oleh anggota milisi yang melarikan diri.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video Timor Leste ingin kembali ke Indonesia adalah keliru.

Timor Leste resmi berpisah dari Indonesia pada 30 Agustus 1999, setelah melaksanakan referendum kemerdekaan. Video tersebut berisi gabungan video lain yang tidak terkait dengan keinginan Timor Leste kembali ke Indonesia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id