Keliru, Luhut Binsar Pandjaitan Gandeng Jenderal Andika Memburu Jenderal di Belakang Ferdy Sambo
Kamis, 18 Agustus 2022 17:00 WIB
Video berdurasi 09.44 menit diklaim Luhut Binsar Pandjaitan menggandeng Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk memburu Jenderal yang membekingi Irjen Ferdy Sambo beredar di sosial media Facebook.
Video tersebut diunggah akun kukirim pada 15 Agustus 2022 dengan menambahkan narasi “Gandeng Jenderal Andika, Luhut Binsar Pandjaitan Buru Jenderal Bekingan Ferdy Sambo!!! kpk”
Dalam video diceritakan bahwa Menteri Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kabareskrim Polri Komjen Agus Ardianto untuk jangan ragu-ragu mengusut tuntas kasus Irjen Ferdy Sambo. Luhut tidak peduli siapa yang membekingnya. Ia meminta kabareskrim untuk membersihkan sampai ke akar-akarnya.
Hingga artikel ini ditulis video tersebut sudah mendapatkan respon 673 ribu kali ditonton online dan 354 kali dibagikan.
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk membuktikan klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfregmentasi video tersebut di atas menjadi beberapa gambar dengan menggunakan tools InVID. Selanjutnya menelusuri gambar hasil fragmentasi tersebut dengan menggunakan tools Google Image, Yandex Image dan Tineye.
Hasilnya ditemukan video diatas merupakan gabungan beberapa video dari peristiwa yang berbeda.
Tempo juga tidak menemukan informasi dari sumber kredibel yang menyebutkan Menteri Luhut minta bantuan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk memburu jenderal pada kasus Irjen Ferdy Sambo.
Video 1
Dua potongan video misalnya diketahui tidak terkait dengan peristiwa kasus Irjen Ferdy Sambo, seperti awal pembukaan video pada 01.00-06.00 detik. Faktanya, video ini adalah saat peristiwa Luhut melaporkan aktivis HAM Haris Azhar ke Polda Metro Jaya pada September 2021, dan video terkait peristiwa ini ditayangkan Kompas TV di kanal youtubenya pada 27 September 2021.
Video 2
Video lain pada 04.50-04.55 menit, diketahui identik dengan video saat Luhut diwawancarai Metro TV terkait rencana pertemuan Prabowo dan Jokowi. Video ini ditayangkan Metro TV pada kanal Youtubenya pada 30 Mei 2019 dengan judul “Luhut: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Hanya Soal Waktu”.
Video 3
Sementara potongan video yang lainnya diketahui berhubungan dengan peristiwa kasus Irjen Ferdy Sambo, misalnya pada 08.00-10.00 detik, identik dengan video salah satu stasiun TV saat konferensi pers Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mengumumkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan tersebut ditetapkan tersangka pada kasus dugaan pembunuhan ajudannya, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Video terkait peristiwa ini salah satunya ditayangkan CNN Indonesia pada kanal youtubenya pada 09 Agustus 2022 dengan judul “Keterangan Pers Kapolri Terkait Penembakan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo Tersangka”.
Video 4
Potongan video lainnya adalah pada waktu 07-09 detik dan 04.30-04-42 menit, diketahui identik dengan video saat Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Kamis 4 Agustus 2022.
Ia tiba di kantor Bareskrim pukul 10.00 WIB. Video serupa ditayangkan Kompas TV dikanal Youtubenya pada 04 Agustus 2022 dengan judul “Ferdy Sambo Datangi Bareskrim Polri dan Minta Maaf”
Terkait Pernyataan Luhut dalam Video
Tak hanya video yang diambil dari beberapa peristiwa berbeda, kutipan pernyataan Luhut pada awal video di atas seperti “Saya minta kepada Kabareskrim, Pak Jendral Agus. Komjen Agus jangan ragu-ragu. Saya nggak ada urusan siapa dia. Nggak ada urusan backing-backing. Pokoknya sampai ke akar-akarnya kita cabut aja nanti," diketahui tidak berhubungan dengan peristiwa kasus Irjen Ferdy Sambo.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membantah video yang menyebut Menko Luhut minta Kabareskrim untuk tidak takut mengusut tuntas kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Video itu beredar dengan konteks yang salah. Yang benar adalah video dan pernyataan tersebut merupakan arahan menteri Luhut pada saat rapat tentang PPKM darurat pada 3 Juli 2021. Video itu dibagikan ulang dengan konteks yang salah.
"Dalam konteks saat itu, Pak Menko yang sedang menangani PPKM Darurat meminta Komjen Agus untuk menindak tegas pihak-pihak yang menaikkan harga obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan pasien covid. Sehingga tidak benar framing video yang sekarang beredar itu," kata Jodi melalui keterangan tertulis, Jumat 12 Agustus 2022.
Dikutip CNN Indonesia, juru bicara menteri Luhut ini meminta masyarakat untuk berpikir jernih dan tidak mudah percaya dengan potongan video seperti itu. Menteri Luhut hanya bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi yang diperintahkan Presiden Jokowi. Dia menyebut Luhut tidak akan berkomentar mengenai hal-hal diluar urusan kemaritiman dan investasi.
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaaan, klaim Luhut Binsar Pandjaitan menggandeng Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk memburu Jenderal yang membeking Irjen Ferdy Sambo, Keliru.
Video diatas diketahui merupakan gabungan beberapa video dari peristiwa yang berbeda. Tempo tidak menemukan informasi dari sumber kredibel yang menyebutkan Menteri Luhut minta bantuan panglima TNI untuk memburu jenderal pada kasus Irjen Ferdy Sambo
Kutipan pernyataan menteri Luhut yang minta Kabareskrim untuk jangan ragu-ragu mengusut tuntas kasus tersebut, diketahui tidak berhubungan dengan peristiwa kasus Irjen Ferdy Sambo. Pernyataan tersebut merupakan arahan menteri Luhut pada saat rapat tentang PPKM darurat pada 03 Juli 2021. Video itu dibagikan ulang dengan konteks yang salah.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.