Keliru, Video Ribuan Pemuda Malaysia Memilih Gabung Dengan Indonesia

Jumat, 12 Agustus 2022 10:25 WIB

Keliru, Video Ribuan Pemuda Malaysia Memilih Gabung Dengan Indonesia

Sebuah akun Facebook mengunggah video yang diberi judul Tinggalkan Negeri Jiran !! Ribuan Pemuda Malaysia Memilih Gabung Dengan Indonesia.

Video ini menarasikan, bahwa Negeri Jiran Malaysia panik lantaran anak mudanya mulai meninggalkan bahasa Melayu dan lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia.

Malaysia juga mengusulkan agar ASEAN resmi menggunakan bahasa Melayu. Walaupun faktanya banyak warga negara Malaysia menggunakan bahasa Indonesia.

Tangkapan layar video yang beredar di Facebook soal banyaknya pemuda Malaysia yang ingin bergabung dengan Indonesia

Video ini diunggah tanggal 7 Agustus 2022, berdurasi 9,55 menit. Sampai tulisan ini dibuat telah disukai 8,1 ribu, 555 ribu komentar dan disaksikan 302 ribu pengguna Facebook.

Advertising
Advertising

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, pada tanggal 22 Mei 2022, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob berharap negara-negara ASEAN menggunakan bahasa Melayu sebagai lingua franca (baca: bahasa pengantar).

Sabri Yaakob beralasan, Bahasa Melayu memiliki keunikan tersendiri, khususnya di negara Asean. Saat ini, Bahasa Melayu merupakan bahasa resmi Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Untuk verifikasi, Tempo kemudian menelusuri beberapa video dengan reverse image tool dengan Yandex, Google, maupun kata kunci di YouTube. Hasilnya, fragmen-fragmen dalam video ini berasal dari video kegiatan yang berbeda-beda.

Berikut ini fakta-fakta atas tiga cuplikan video tersebut:

Video 1

Video detik ke 0:18, berdasarkan penelusuran Tempo, identik dengan unggahan kanal YouTube pada tanggal 4 Februari 2020. Kanal ini menceritakan, anak-anak sekolah di Kawasan Kerinci, Kuala Lumpur Malaysia membeli jajan selepas pulang sekolah. Kanal ini juga menyebutkan tentang bis sekolah percuma (baca: gratis) untuk siswa di sana.

Pemeriksaan potongan video 1. Gambar kanan adalah sumber asli yang menggambarkan suasana sekolah di Kuala Lumpur, Malaysia.

Hasil penelusuran Tempo menemukan bahwa sekolah kebangsaan yang dimaksudkan adalah Sekolah Kebangsaan Bangsar yang beralamat di 7, Jalan Pantai Baharu, 59100 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia.

Di kawasan ini terdapat beberapa sekolah, di antaranya Sri Damesh International School.

Penelusuran lokasi sumber video di Google Earth

Video 2

Pada menit ke-1:00, video ini menampilkan fragmen gambar seorang anak yang menggunakan seragam seperti yang digunakan sekolah dasar di Indonesia pada umumnya. Dengan latar belakang umbul-umbul berwarna merah putih dan bangunan bertuliskan Entikong.

Hasil penelusuran Tempo menunjukan video ini identik dengan unggahan akun YouTube RDP Channel berjudul “NURSAKA WELLNESS, COUNTRY TRAINING BORDER. living in a Malaysian school in Indonesia. PART I.”

Akun ini menceritakan tentang seorang anak bernama Nursaka yang tinggal di Tebedu, Malaysia, namun tetap sekolah di Indonesia. Setiap hari, Nursaka melintasi pos lintas batas Malaysia-Indonesia di Entikong untuk bersekolah.

Pemeriksaan potongan video 2. Gambar kanan adalah tentang seorang anak bernama Nursaka yang tinggal di Tebedu, Malaysia.

Dilansir Tempo pada 13 September 2018, Nursaka merupakan warga negara Indonesia yang tinggal di Tebedu, Sarawak, Malaysia. Setiap hari melintasi dua negara, yakni dari Malaysia menuju Indonesia, untuk bersekolah di SDN 03 Sontas Entikong.

Setiap melintas perbatasan, ia menyerahkan pas lintas batas atau PLB kepada petugas PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Setelah beritanya viral, ia mendapatkan hadiah sepeda dan peralatan sekolah dari Presiden Joko Widodo.

Dilansir Kompas pada tanggal 14 September 2018, Darsono, ayah Nursaka mengatakan mereka menyekolahkan anaknya di Entikong agar mendapatkan kemudahan akses pendidikan seperti warga Indonesia lainnya.

Video 3

Pada menit ke 3:40, video ini menampilkan fragmen gambar Presiden RI Joko Widodo, dengan latar belakang tulisan Peresmian Lintas Batas Negara (LBN) Entikong.

Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa fragmen ini identik dengan unggahan YouTube Kementerian Sekretariat Negara RI pada tanggal 21 Desember 2016.

Pemeriksaan potongan video 3. Gambar kanan berasal dari akun YouTube Kementerian Sekretariat Negara RI pada tanggal 21 Desember 2016.

Video berjudul Peresmian Kawasan Pos Lintas Batas Terpadu Entikong, menunjukkan Jokowi datang ke Jalan Lintas Malindo, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat untuk meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia dan Malaysia.

Dilansir Tempo, saat resmikan PLBN Entikong, Jokowi meminta semua instansi, termasuk Bea dan Cukai, meningkatkan layanan kepada masyarakat. Serta meminta agar tidak ada lagi pungutan liar (pungli) di instansi mana pun, termasuk Bea dan Cukai.

Usulan Bahasa Melayu jadi Bahasa Asean

Usulan menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pertama kali disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob.

Dilansir, Free Malaysia Today, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam acara Simposium Pengantarabangsaan Bahasa Melayu, 22 Mei 2022, berharap negara-negara ASEAN menggunakan bahasa Melayu sebagai lingua franca (baca: bahasa pengantar).

Dilansir Channel News Asia tanggal 23 Maret 2022, pernyataan Sabri Yaakob ini juga terkait pertanyaan Majelis Tinggi Malaysia tentang upaya mengangkat bahasa nasional Malaysia di tingkat internasional.

Ismail Sabri mengatakan selain di Malaysia, bahasa Melayu sudah digunakan di beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan dan sebagian Kamboja. Ia juga mengatakan, akan membahas masalah ini dengan rekan-rekan ASEAN-nya.

“Saya akan berdiskusi dengan para pemimpin negara ASEAN lainnya, terutama di negara-negara yang sudah menggunakan bahasa Melayu. Saya akan berdiskusi dengan mereka tentang menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua di ASEAN. Setelah itu, kami akan berdiskusi dengan para pemimpin negara ASEAN lainnya yang telah penduduk yang berbahasa Melayu,” kata Ismail Sabri.

Menanggapi usulan tersebut, dilansir CNBC, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim menolak usulan untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa perantara kedua kepala negara serta bahasa resmi ASEAN.

Menurut Nadiem, Bahasa Indonesia, lebih layak untuk dikedepankan dengan mempertimbangkan keunggulan historis, hukum, dan linguistik. Di tingkat internasional, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara. Bahkan persebarannya telah mencakup 47 negara di seluruh dunia.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo, narasi dan video “Tinggalkan Negeri Jiran !! Ribuan Pemuda Malaysia Memilih Gabung Dengan Indonesia adalah keliru.

Ribuan warga Malaysia juga tidak bergabung dengan Indonesia, sebagaimana judul video.

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan ada warga negara Indonesia yang tinggal di Malaysia, namun memutuskan untuk tetap bersekolah di Indonesia. Tujuannya agar mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan warga Indonesia umumnya.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.