Keliru, Video TNI Tingkatkan Serangan Jarak Jauh Hingga Malaysia
Rabu, 3 Agustus 2022 13:22 WIB
Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan serangan berupa roket dan rudal ke kota-kota di Malaysia, beredar di media sosial. Video berdurasi 7 menit 49 detik tersebut dibagikan dengan narasi TNI tingkatkan serangan jarak jauh hingga Malaysia.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 31 Juli 2022. Narator dalam video itu mengatakan, serangan tersebut telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa hari terakhir. Roket dilaporkan menghantam kota-kota di wilayah ini pada senin 26 Juli 2022 pagi. Gubernur Malaysia melaporkan tiga orang tewas termasuk wanita 70 tahun dan tiga orang lainnya terluka
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 591.000 kali dan mendapat lebih dari 3.100 komentar.
Apa benar ini video TNI tingkatkan serangan jarak jauh hingga Malaysia?
PEMERIKSAAN FAKTA
Video di atas merupakan hasil suntingan yang menggabungkan beberapa video latihan TNI. Naskah yang dibacakan pengisi suara juga merupakan hasil suntingan dari teks berita yang menjelaskan tentang situasi perang Rusia dengan Ukraina.
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya dilakukan penelusuran dengan menggunakan reverse image tool Google dan Yandex. Berikut beberapa fakta atas video tersebut:
Video 1
Faktanya, video yang identik pernah diunggah ke YouTube oleh kanal CNN Indonesia pada 3 Agustus 2016 dengan judul, “TNI Angkatan Laut Uji Coba Roket Vampire.”
Dalam video ini, TNI angkatan laut menguji coba alutsista baru dari Ceko berupa roket Vampire kaliber 122 mm di Situbondo. Senjata ini jauh lebih canggih dari jenis sebelumnya karena bisa dioperasikan secara digital. Uji coba roket ini disaksikan langsung KSAL Laksamana Ade Supandi.
Video 2
Bagian video yang menampakkan penembakan rudal tersebut, sebenarnya adalah bagian dari latihan menembak TNI AD dengan menggunakan rudal Mistral dan Starstreak. Videonya diunggah ke Youtube oleh kanal Kantor Berita Antara pada 11 September 2020 dengan judul, “TNI AD gelar latihan menembak senjata berat di Pandanwangi.”
Menurut Antaranews.com, sebanyak 400 personel TNI AD mengikuti latihan menembak menggunakan rudal Mistral dan Strastreak, di Air Weapon Range, Desa Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (10/9). Latihan diselenggarakan guna menunjukkan kesiapan personel TNI, dalam setiap situasi untuk mempertahankan wilayah udara Indonesia dari ancaman musuh.
Video 3
Video lainnya yakni latihan menembak dengan senjata berat pada malam hari. Video ini pernah diunggah ke Youtube oleh kanal dari situs berita iNews id pada 4 Juni 2021 dengan judul, “Hadapi Ancaman Perang Masa Depan, Pussenarhanud Kodiklatad Gelar Latihan Menembak Senjata Berat.”
Narasi video terkait invasi Rusia ke Ukraina
Penelusuran Tempo juga menemukan bahwa naskah yang dibacakan pengisi suara dalam video di atas identik dengan teks pada artikel berita yang dimuat situs berita Tribunews.com pada Selasa, 2 Agustus 2022 dengan judul, “Mulai Tingkatkan Serangan Jarak Jauh, Rusia Tembakkan Rudal dan Roket ke Kiev.”
Perbedaannya, naskah yang dibacakan pengisi suara pada video di atas mengubah kata “Rusia” menjadi “RI dan TNI”. Sementara “Kiev” diubah menjadi “Malaysia”.
Berikut narasinya:
“Rusia mengatakan pada Sabtu (15/7/2022) kemarin, pasukannya akan meningkatkan operasi militer di Ukraina. Rusia meningkatkan serangan jarak jauh ke kota-kota Ukraina. Roket dan Rudal Rusia telah menghantam kota-kota di Ukraina, dan menurut Kiev serangan tersebut telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa hari terakhir. Roket Rusia dilaporkan menghantam kota Chuhuiv di wilayah Kharkiv pada Sabtu (16/7/2022) malam. Gubernur Kharkiv, Oleh Synyehubov melaporkan tiga orang tewas, termasuk wanita berusia 70 tahun dan tiga orang lainnya terluka…”
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim TNI tingkatkan serangan jarak jauh hingga Malaysia, keliru.
Video di atas sama sekali bukanlah serangan TNI atas Malaysia, melainkan video suntingan yang menggabungkan beberapa video latihan TNI.
Naskah yang dibacakan pengisi suara juga merupakan hasil suntingan dari teks berita yang menjelaskan tentang situasi perang Rusia dengan Ukraina.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.