Keliru, Klaim Bill Gates Memesan 13 juta dosis vaksin Cacar Monyet

Jumat, 24 Juni 2022 11:25 WIB

Keliru, Klaim Bill Gates Memesan 13 juta dosis vaksin Cacar Monyet
Sebuah unggahan yang mengklaim pendiri microsoft Bill Gates telah memesan 13 juta vaksin cacar monyet beredar di Facebook. Unggahan itu dibagikan akun ini pada 22 Mei 2022, pukul 09.31 dengan menyertakan narasi

Bill Gates meramalkan pandemi cacar. Penyakit baru - rencana "dalang"? Kepada siapa dan mengapa memutar cerita cacar monyet bermanfaat, pikir kolumnis untuk KP Alexei Morozov.

Dunia sedang menunggu dengan ngeri untuk pandemi cacar - sementara hanya beberapa dan lusinan yang sakit, tetapi semua orang yakin bahwa dalam seminggu akan ada puluhan ribu dari mereka. Dan bagaimana Anda tidak ingat bahwa di tengah covid, pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan bahwa cacar akan menjadi yang berikutnya. Apa pelihat, ya?

Namun, 13 juta dosis vaksin telah dipesan. Hal ini sangat baik untuk industri farmasi. Dengan obat yang harganya jutaan dolar per dosis, Anda juga dapat menghasilkan banyak uang, tetapi Anda tidak dapat menjual banyak obat seharga satu juta. Di sini Anda bisa menjual banyak dan banyak.

Tangkapan layar unggahan dengan klaim Bill Gates Memesan 13 juta dosis vaksin Cacar Monyet

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Untuk memeriksa klaim tersebut, Tim CekFakta TEMPO menelusuri informasi terkait pendiri microsoft Bill Gates yang telah memesan 13 juta vaksin cacar monyet dari sumber kredibel. Dari hasil penelusuran mendapatkan informasi tersebut ramai beredar di sosial media pada Mei 2022 terutama setelah Pemerintah Amerika Serikat memesan 13 juta dosis vaksin cacar monyet dengan pembelian mencapai US$ 119 juta atau Rp 1,74 triliun.

Informasi ini kemudian dihubungkan dengan Gates setelah yang bersangkutan berbicara tentang kemungkinan serangan cacar bioteroris di hadapan ketua Komite Pemilihan Kesehatan Inggris Jeremy Hunt pada November 2021. Komentarnya lalu ditarik sedikit keluar dari konteks dan dihubungkan dengan cacar monyet.

Dikutip dari newsweek, media arus utama yang berbasis di Amerika Serikat, Gates sebelumnya telah membuat pernyataan tentang ancaman serangan cacar sebelum pandemi COVID-19 selama beberapa tahun. Pada April 2017, dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kemajuan dalam bidang biologi telah membuat jauh lebih mudah bagi seorang teroris untuk menciptakan kembali cacar.

Gates membuat komentar pada diskusi yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Inggris, Policy Exchange. Di dalamnya, ia juga menyerukan pembentukan gugus tugas pandemi WHO yang baru. Tahun yang sama dia mengatakan pada konferensi keamanan Munich bahwa epidemi berikutnya dapat berasal dari "versi sintetis dari virus cacar... atau jenis flu yang sangat menular dan mematikan.". Namun pernyataan Gates tersebut tidak menyebutkan cacar monyet secara khusus.

Pada 20 Mei 2022 Otoritas pemerintahan Amerika Serikat lalu memesan jutaan dosis vaksin yang digunakan melindungi warga Amerika Serikat dari ancaman cacar monyet (monkeypox). Pemesan ini dilakukan setelah ditemukan kasus pertama yang dikonfirmasi di negara bagian itu Massachusetts, setelah wabah di Inggris.

Vakasin yang dipesan otoritas Kesehatan Pemerintah Amerika Serikat berjumlah $119 juta untuk vaksin Jynneos, yang digunakan untuk mencegah cacar dan cacar monyet. Total kontrak pemerintah Amerika Serikat dengan Bavarian Nordic berjumlah $299 juta, yang akan menyediakan 13 juta dosis beku-kering.

Dilansir dari cekfakta AFP, Yayasan Bill & Melinda Gates sendiri telah membantah pemilik microsoft itu membeli jutaan vaksin cacar monyet. Yayasan Bill & Melinda Gates mengatakan kepada AFP: "itu merupakan klaim salah".

Mengenal Cacar Monyet (Monkeypox)

Cacar monyet adalah penyakit virus yang sebagian besar terjadi di Afrika dan telah terlihat pada manusia sejak tahun 1970. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menggambarkan gejalanya seperti cacar, termasuk demam, nyeri, kelelahan, dan ruam pada tubuh.

Di Afrika Barat, cacar monyet dikaitkan dengan penyakit yang lebih ringan, lebih sedikit kematian, dan penularan dari manusia ke manusia yang terbatas. Namun Infeksi manusia dengan virus cacar monyet Afrika Tengah biasanya lebih parah dibandingkan dengan virus Afrika Barat dan memiliki angka kematian yang lebih tinggi. Penyebaran dari orang ke orang didokumentasikan dengan baik untuk virus cacar monyet Afrika Tengah.

Badan kesehatan dunia WHO, memasukan cacar monyet (monkeypox) sebagai virus zoonosis atau virus yang ditularkan ke manusia dari hewan. Gejala yang mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah. Dengan pemberantasan cacar pada tahun 1980 dan penghentian selanjutnya dari vaksinasi cacar, monkeypox telah muncul sebagai orthopoxvirus yang paling penting bagi kesehatan masyarakat. Cacar monyet terutama terjadi di Afrika tengah dan barat, sering kali di dekat hutan hujan tropis, dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Hewan inang termasuk berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.

Dikutip dari The Washington Post, tahun ini, lebih dari 1.600 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi, dan data WHO hampir 1.500 kasus lainnya dicurigai sebagai cacar monyet. Sebagian besar dari negara-negara itu - 32 - sebelumnya tidak melaporkan infeksi, meningkatkan kekhawatiran di antara komunitas kesehatan global bahwa virus tidak berperilaku seperti biasanya di masa lalu.

Monkeypox sendiri saat ini sudah mendapatkan penamaan baru setelah sekelompok peneliti mengadvokasi "nomenklatur yang tidak diskriminatif dan tidak menstigmatisasi". Para Peneliti menilai tidak ada hubungan yang relevan antara cacar monyet dengan wilayah tersebut, dan penyebutan cacar monyet berhubungan dengan benua tertentu dinilai tidak adil. Ada 29 ahli biologi dan lainnya. ilmuwan yang menulis posting 10 Juni di forum online Virological. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkonfirmasi pada briefing hari Selasa bahwa badan tersebut akan mengumumkan "nama-nama baru sesegera mungkin."

KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaan fakta klaim pendiri microsoft Bill Gates telah memesan 13 juta vaksin cacar monyet keliru. Yayasan Bill & Melinda Gates sendiri telah membantah pemilik microsoft itu membeli jutaan vaksin cacar monyet dan menganggap klaim tersebut sebagai klaim yang salah.

Dari hasil penelusuran diketahui informasi tersebut makin ramai muncul di sosial media setelah Pemerintah Amerika Serikat memesan 13 juta dosis vaksin cacar monyet dengan pembelian mencapai US$ 119 juta atau Rp 1,74 triliun dan lalu dihubungkan dengan pernyataan Gates di hadapan ketua Komite Pemilihan Kesehatan Inggris Jeremy Hunt pada November 2021. Komentarnya lalu ditarik sedikit keluar dari konteks dan dihubungkan dengan cacar monyet. Padahal Gates sendiri tidak pernah menyebutkan cacar monyet secara khusus.

TIM CEKFAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.