Keliru, Presiden Rusia Vladimir Putin Ancam Hancurkan Israel Dalam Waktu Dekat Setelah Serangan Ke Masjid Al Aqsa
Selasa, 26 April 2022 15:31 WIB
Video berisi narasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ancam hancurkan Israel dalam waktu dekat, beredar di Facebook sepekan terakhir. Ancaman itu terjadi setelah Israel menyerang warga Palestina yang hendak shalat Subuh di Masjid Al Aqsa.
Video berdurasi 8:42 menit itu berisi gabungan video pendek yang diulang-ulang mulai dari pidato Vladimir Putin, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, dan aktivitas ibadah di Masjid Al Aqsa.
Pada detik ke-0:22, narator dalam video itu menyebut jika ancaman Putin untuk menghancurkan Israel itu dikutip dari kanal Youtube Pikiran Rakyat pada 14 Mei berjudul Vladimir Putin: Rusia dapat serang Israel jika dalam waktu dekat tak hentikan serangan ke Palestina. Ancaman tersebut dilontarkan Rusia, karena konflik Israel dan Palestina dapat mengancam langsung pada negara yang dipimpinnya.
PEMERIKSAN FAKTA
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyatakan akan menghancurkan Israel dalam waktu dekat. Kanal Youtube Pikiran Rakyat yang dikutip dalam video itu, berasal dari unggahan 20 Mei 2021.
Tempo menelusuri video berjudul Vladimir Putin: Rusia dapat serang Israel jika dalam waktu dekat tak hentikan serangan ke Palestina di kanal Youtube Pikiran Rakyat. Hasilnya, unggahan tersebut berupa video grafis yang dipublikasikan Pikiran Rakyat pada 20 Mei 2021.
Narasi yang dibacakan dalam video yang disebarkan pada 2022 itu, identik dengan isi pada video milik Pikiran Rakyat. Berikut keterangan video dari Pikiran Rakyat:
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Jumat, 14 Mei 2021 mengatakan negaranya dapat menyerang Israel dalam waktu dekat bilamana mereka tidak menghentikan serangan ke Palestina.
Vladimir Putin beranggapan bahwa konflik yang terjadi saat ini antara Palestina dan Israel dapat menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia, Vladimir Putin menyarankan untuk membahas situasi di Yerusalem dan Jalur Gaza sebelum agenda yang disepakati.
Tempo menelusuri pemberitaan media internasional untuk mencari konteks pernyataan Putin dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia tersebut. Dikutip dari Anadolu Agency pada 14 Mei 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin saat itu memang memperingatkan bahwa eskalasi saat itu antara Israel dan Palestina menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Saat itu, ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina, yang kemudian ditunda. Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah telah menjadi sasaran pasukan Israel.
Eskalasi mengakibatkan serangan udara oleh Israel di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 119 orang dan 830 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 – sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Express juga melaporkan pernyataan itu selama pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia. Putin menyarankan untuk membahas situasi di Yerusalem dan Jalur Gaza sebelum agenda yang disepakati. Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina, yang kemudian ditunda.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendorong upaya internasional untuk meredakan konflik, menyerukan pertemuan antara Rusia, AS, PBB dan Uni Eropa. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin juga mendesak Israel untuk "segera" menghentikan semua kegiatan pemukiman di wilayah Palestina.
Dari dua pemberitaan tersebut, Tempo tidak menemukan pernyataan bahwa Putin akan menghancurkan Israel dalam waktu dekat.
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, narasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ancam hancurkan Israel dalam waktu dekat setelah penyerangan di Masjid Al-Aqsa adalah keliru.
Narasi dalam video itu mengutip informasi dari salah satu kanal media yang terbit pada 20 Mei 2021, setelah serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan 119 orang dan 830 lainnya luka-luka. Namun dari pemberitaan media internasional, tidak ada pernyataan Putin saat itu yang secara spesifik menyebutkan akan menghancurkan Israel.
Tim Cek Fakta Tempo