Menyesatkan, Seorang Bocah Ukraina yang Mengungsi tanpa Orangtua, Berjalan Sendirian sambil Menangis Saat Menuju Polandia

Selasa, 12 April 2022 09:13 WIB

Menyesatkan, Seorang Bocah Ukraina yang Mengungsi tanpa Orangtua, Berjalan Sendirian sambil Menangis Saat Menuju Polandia

Sebuah video yang diklaim seorang bocah Ukraina berjalan sendirian sambil menangis, saat menuju perbatasan Polandia untuk mengungsi, beredar di Facebook sejak 12 Maret.

Video berlogo The Sun dengan durasi 3:17 menit itu, memperlihatkan aliran pengungsi dengan membawa berbagai perlengkapan. Video seorang bocah yang tampak berjalan sendirian sambil menangis itu, berada di bagian awal.

“Seorang bocah Ukraina kehilangan kedua orang tuanya saat perang Rusia-Ukraina. Bocah tersebut menangis dan terus berjalan mengikuti para pengungsi lainnya menuju perbatasan Polandia. Perang hanya membawa penderitaan bagi umat manusia,” tulis akun Facebook yang menyebarkan video itu.

Video ini beredar di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak akhir Februari lalu.

Tangkapan layar unggahan video dengan klaim seorang bocah Ukraina yang mengungsi tanpa orangtua, berjalan sendirian sambil menangis saat menuju Polandia

Advertising
Advertising

PEMERIKSAAN FAKTA

Video tersebut diterbitkan di kanal Youtube The Sun, sebuah media yang berbasis di Inggris, pada 5 Maret 2022, berjudul Close the sky': Ukrainian refugees plead for West to take tougher action on invading Russia.

[CEKFAKTA] Tangkapan layar video berjudul, Close the sky': Ukrainian refugees plead for West to take tougher action on invading Russia yang diterbitkan The Sun

Namun dalam berita tersebut, The Sun sama sekali tidak menyebut tentang bocah yang disebut mengungsi sendirian ke Polandia karena orangtuanya meninggal. Berita tersebut menjelaskan tentang Polandia yang telah menerima hampir 800 ribu pengungsi Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari.

Para pengungsi tersebut meminta negara-negara Barat untuk mengambil langkah lebih keras terhadap Rusia yang telah menciptakan lebih dari 1 juta pengungsi. Saat itu, pengungsi menyerukan zona larangan terbang di atas Ukraina –sesuatu yang sejauh ini dikesampingkan oleh kekuatan NATO dengan alasan akan berisiko meningkatkan konflik di luar Ukraina.

Video tersebut kemudian yang berkembang menjadi cerita menyesatkan di sejumlah media sosial, termasuk di Facebook. Beberapa di antaranya memotong hanya pada detik ke 0:25, atau hanya saat gambar bocah laki-laki itu diambil.

Padahal sebenarnya, bocah berusia 4 tahun dan bernama Valerijz itu, tidak mengungsi sendirian, melainkan bersama orangtuanya.

[CEKFAKTA] Tangkapan layar unggaha Akun twitter Penjaga Perbatasan Polandia, @Straz_Graniczna yang memberikan penjelasan dalam bahasa Polandia mengenai informasi tersebut pada 9 Maret 2022

Akun twitter Penjaga Perbatasan Polandia, @Straz_Graniczna, memberikan penjelasan dalam bahasa Polandia mengenai informasi tersebut pada 9 Maret 2022. Saat diterjemahkan dengan Google Translate, setidaknya akun tersebut menjelaskan sebagai berikut:

“Kami ingin memberitahu Anda bahwa, bertentangan dengan informasi yang disebarluaskan di media, Valerij z ?? yang berusia 4 tahun tidak melintasi perbatasan sendirian, ia bersama keluarganya. Di perlintasan perbatasan #PSGMedyka ia menerima bingkisan manis dari petugas. Dia dan keluarganya aman di Polandia.”

Dikutip dari USA Today, akun twitter TRT World, kantor siaran internasional Turki, juga menyebut bahwa bocah itu menangis saat berjalan di belakang ibunya di perbatasan Medyka, Polandia.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim seorang bocah Ukraina yang mengungsi tanpa orangtua, berjalan sendirian sambil menangis saat menuju Polandia, adalah menyesatkan. Bocah berusia 4 tahun itu mengungsi bersama orangtuanya ke Polandia.

Tim Cek Fakta Tempo

Riset Penulisan Cek Fakta

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan jaringan Cek Fakta yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sedang melaksanakan riset penulisan Cek Fakta bekerjasama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Riset ini dilakukan dengan, salah satunya, mengadakan survei.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat serta input dari publik terkait dengan produk Cek Fakta, dari aspek format dan model distribusi. Hasil survei ini akan digunakan sebagai masukan perbaikan produk Cek Fakta agar publik membaca produk-produk cek fakta yang dihasilkan media jaringan Cek Fakta sebagai referensi melawan dis/misinformasi yang beredar di masyarakat.

Anda bisa berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut: Survei CekFakta