Keliru, Video Rusia Memulai Pertempuran dengan Ukraina
Jumat, 11 Maret 2022 18:17 WIB
Sebuah video yang memperlihatkan suasana pertempuran yang melibatkan pesawat tempur dengan artileri roket beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim bahwa Rusia memulai pertempuran dengan Ukraina.
Di Facebook, video berdurasi 33 detik tersebut dibagikan akun ini pada 10 Maret 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “Russia opens a fight with Ukraine”.
Video ini beredar di tengah memanasnya konflik Rusia dan Ukraina. Apa benar ini video saat Rusia memulai pertempuran dengan Ukraina?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menggunakan tool InVid. Selanjutnya jejak digital video tersebut ditelusuri dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, video tersebut merupakan simulasi video game perang bernama Arma 3.
Video yang identik pernah dimuat ke Youtube oleh kanal Compared Comparison pada 24 Februari 2022 dengan judul “Fighter Aircraft attack C-RAM - Phalanx CIWS - Military Simulation - ArmA 3 #Shorts”.
Video yang identik dengan judul yang sama juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal A2 MOTIVATION{ARVIND ARORA FAN} PADA 3 Maret 2022.
Selanjutnya pada 4 Maret 2022 video yang sama juga diunggah ke Youtube oleh kanal THE VILLAGE VAZHKAI CHANNEL dengan judul, “Fighter Aircraft attack C-RAM - Phalanx CIWS - Military”.
Dilansir dari Thegamer.com, Pengembang simulator mendesak agar penyebaran cuplikan video game dengan klaim sebagai konflik di Ukraina segera dihentikan.
Lingkungan dalam video game seringkali tidak dapat dibedakan dari dunia nyata. Sebagian besar waktu, realisme dalam game adalah hal yang baik.
Namun, ketika digunakan untuk membodohi orang agar berpikir bahwa cuplikan dari sebuah game adalah sesuatu yang nyata, itu jelas bukan tujuannya.
Sejumlah orang telah menggunakan klip video game untuk membodohi orang lain agar percaya bahwa itu merupakan invasi Rusia ke Ukraina.
“Sangat penting untuk menghindari menghasilkan gambar yang dapat disalahartikan dan berpotensi membahayakan nyawa,” bunyi pernyataan dari Eagle Dynamics. “Berita palsu seperti ini terlalu serius untuk dibiarkan begitu saja dan perlu disebarluaskan oleh Anda yang tahu apa yang harus dicari.”
Ini juga bukan pertama kalinya Arma 3 digunakan untuk hal semacam ini. Sebuah klip dari permainan itu bahkan digunakan di jaringan berita India tahun lalu dalam upaya untuk meyakinkan pemirsa bahwa tentara Pakistan membantu Taliban.
Informasi yang salah yang berfokus pada invasi Rusia ke Ukraina membanjiri percakapan media sosial pada hari Kamis (24 Februari 2022), dari konspirasi pro-Kremlin yang menyebar di Telegram hingga video yang digambarkan sebagai serangan langsung yang berkembang di platform game Facebook.
Dilansir dari situs berita Bloomberg.com, video teratas di Facebook Gaming digambarkan sebagai cuplikan serangan langsung di Ukraina oleh Rusia, beberapa dilengkapi dengan spanduk “breaking news”. Tapi klip tersebut sebenarnya adalah gameplay dari video game bertema militer Arma 3.
“Menanggapi konflik militer yang sedang berlangsung di Ukraina, kami telah membentuk Pusat Operasi Khusus untuk merespons secara real time,” Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan Meta, mengatakan di Twitter, menambahkan bahwa pusat tersebut akan dikelola dengan penutur asli.
Pada hari Kamis, layanan tersebut dibanjiri oleh lebih dari 90 video Arma 3 dengan judul yang merujuk pada krisis di Ukraina -- beberapa di antaranya ditayangkan langsung selama delapan jam.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim Rusia memulai pertempuran dengan Ukraina, keliru. Klip tersebut merupakan simulasi peperangan yang dibuat oleh perusahaan pengembang video game militer bernama Arma 3.
TIM CEK FAKTA TEMPO