Keliru, Klaim Laporan Palsu Televisi Ukraina soal Kematian akibat Invasi Rusia
Kamis, 10 Maret 2022 20:31 WIB
Gambar tangkapan layar yang memperlihatkan seorang reporter tengah melakukan siaran langsung dengan latar belakang jejeran kantong jenazah beredar di media sosial. Gambar tangkapan layar tersebut dibagikan dengan klaim bahwa televisi di Ukraina membuat laporan palsu tentang kematian akibat invasi Rusia.
Di Twitter, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 9 Maret 2022. Akun ini menyebut propaganda dan kebohongan terus dilakukan. Berikut narasi lengkapnya:
“#JeremyVine #JeremyVineon5 its #propagandalive the liars continue to lie... ok, lie on! #invasionhoax #falseflag.“
Dalam tangkapan layar tersebut juga tertera template bertuliskan: “Ukrainian health ministry : 57 dead 169 hurt. Across Ukraine as Russia launched attack.”
Pada latar belakang reporter tersebut nampak seseorang dibalik kantong mayat berusaha memperbaiki posisinya saat berbaring. Bagian ini diberi kode tanda seru serta tanda tanya dan tulisan “STAGED”.
Apa benar ini laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat invasi Rusia?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital gambar tangkapan layar tersebut dengan menggunakan Reverse Image Tools Google dan Yandex. Hasilnya, gambar tangkapan layar tersebut diambil dari laporan reporter OE24.TV saat unjukrasa menentang kebijakan iklim di Wina, Austria, pada Februari 2022.
Video yang identik pernah dimuat ke Youtube oleh kanal terverifikasi, OE24.TV, pada 5 Februari 2022 dengan judul dalam bahasa Jerman, “Wien: Demo gegen Klimapolitik” yang berarti “Wina: Demo menentang kebijakan iklim”.
Dalam video ini terlihat template yang berbeda dengan gambar tangkapan layar yang beredar. Video ini menampilkan template yang memuat nama Marvin Bergauer sebagai reporter E24.TV diikuti judul berita: WIEN: DEMO GEGEN KLIMAPOLITIK.
Pada 8 Maret 2022, melalui akun Instagramnya, Marvin Bergauer telah membuat klarifikasi terkait beredarnya gambar tangkapan layar yang mencatut laporannya. Ia juga menggugah video televisi pemerintah Rusia yang disebutnya telah memanipulasi video berisi laporannya.
“TV pemerintah Rusia memanipulasi video laporan saya. Mereka menyembunyikan teks yang menunjukkan itu adalah protes iklim. Mereka menggunakan laporan saya sebagai propaganda mereka untuk membenarkan perang kejam mereka melawan Ukraina,” kata Marvin Bergauer.
Dilansir dari BBC, hampir dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, aliran informasi palsu atau menyesatkan tentang perang belum berhenti dan sekarang ada beberapa teori aneh yang dibagikan secara online.
Beberapa pihak mulai mengedarkan klaim bahwa perang adalah hoax, rekayasa media, atau telah dibesar-besarkan oleh Barat dalam hal skalanya.
Sebuah video reporter berita di depan beberapa kantong mayat telah menjadi viral di beberapa jejaring sosial utama, dan telah disebarkan secara luas oleh akun pro-Kremlin.
Pada salah satu bagian klip memperlihatkan salah satu kantong mayat mulai bergerak, seorang pria melepas penutup dan didatangi oleh seorang fotografer.
Di media sosial bagian itu diunggah dengan klaim bahwa video tersebut diambil di Ukraina dan membuktikan perang itu bohong atau dibuat oleh "propaganda Barat".
Klip video tersebut berasal dari protes perubahan iklim di Wina pada awal Februari, seperti dilansir surat kabar Austria Osterreich. Diselenggarakan oleh aktivis iklim "Friday for Future", penggambaran kantong mayat bertujuan untuk menyoroti bahaya emisi karbon bagi kehidupan manusia.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan layar yang diklaim sebagai laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat invasi Rusia, keliru. Laporan reporter dalam gambar tangkapan layar tersebut sama sekali tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina. Melainkan, siaran langsung yang dilakukan Marvin Bergauer, reporter OE24.TV, saat meliput aksi unjukrasa aktivis di Wina, Austria, yang memprotes kebijakan iklam pada Februari 2022.
Gambar tangkapan layar tersebut telah dimanipulasi dengan membuat template baru yang menghilangkan nama reporter dan medianya serta mengganti judul beritanya.
TIM CEK FAKTA TEMPO