Keliru, Video Ratusan WN Timor Leste Ingin Kembali Bergabung dengan Indonesia
Senin, 3 Januari 2022 16:19 WIB
Sebuah cuplikan video TikTok yang memperlihatkan sejumlah Warga Negara Asing asal Timor Leste tengah menunggu proses deportasi beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa warga Timor Leste ingin kembali ke Indonesia.
Di Facebook, video berdurasi 5 menit 4 detik tersebut dibagikan akun ini pada 26 November 2021. Video tersebut juga disertai narasi Timor Leste kembali ke Indonesia.
“APAKAH BENAR TIMUR LESTE INGIN KEMBALI KE INDONESIA,,,????…,” tulis akun tersebut.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat lebih dari 1.900 komentar dan dibagikan lebih dari 725.000 kali. Apa benar ini video ratusan warga Timor Leste yang ingin kembali bergabung dengan Negara Indonesia?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri sumber video tersebut dengan menggunakan kata kunci “Ratusan warga Timor Leste masuk Indonesia” pada mesin pencari Google. Hasilnya, ratusan anak muda asal Timor Leste dalam video tersebut datang ke Atambua, Nusa Tenggara Timur, untuk belajar pencak silat di perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate.
Video yang identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Berita Politik pada 8 September 2021 dengan judul, “BERIITA VIRAL ~ TIMOR LESTE KEMBALI KE INDONESIA.”
Video yang identik lainnya pernah diunggah ke Yourube oleh kanal KOMPASTV pada 20 Agustus 2021 dengan judul, “Ratusan Warga Timor Leste Dideportase Dari Indonesia.”
Menurut KOMPASTV, sedikitnya 352 warga asal Timor Leste dikumpulkan di markas Kodim 1605 Belu setelah menyerahkan diri untuk dipulangkan ke negara asal mereka.
Ratusan warga itu sebelumnya masuk ke Negara Indonesia secara ilegal tanpa mengantongi dokumen resmi.
Para warga negara asing tersebut diduga merupakan anggota salah satu perguruan silat yang akan melaksanakan kegiatan di wilayah Kabupaten Belu dan kabupaten lainnya di NTT.
Masuknya ratusan pelintas batas ilegal ini membahayakan situasi Indonesia yang saat ini masih dihantui pandemi covid-19.
Ratusan warga Timor Leste itu kemudian didata oleh petugas Imigrasi secara kolektif untuk selanjutnya berdasarkan kesepatakan kedua Negara, dideportase ke negara mereka karena tidak mengantongi dokumen resmi.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkuham NTT Marciana D Jone kepada ANTARA di Kupang, Kamis, mengatakan bahwa saat ini ratusan WN Timor Leste itu sedang didata untuk kemudian pada Kamis (19/8) hari ini akan langsung dideportasi ke negara tetangga itu.
"Mereka diduga tergabung di persatuan pencak silat yang menurut laporan datang ke Atambua untuk mengikuti kenaikan sabuk persatuan pencak silat Pesaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) di Kabupaten Belu," kata Marciano seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ratusan WN Timor Leste itu dideportasi setelah pada Rabu (18/8) kemarin menyerahkan diri ke Kodim Belu dan meminta untuk dideportasi. Diantara mereka selain pria ada juga kaum perempuan.
Dilansir dari dari Merdeka.com, Konsul Jenderal Timor Leste di Kupang Jesuino Dos Reis Matos Carvalho mengakui, ratusan warga itu masuk ke wilayah Indonesia secara nonprosedural. Mereka tidak mengantongi dokumen keimigrasian, serta melanggar ketentuan UU Karantina Kesehatan.
"Warga kami telah menyalahi aturan karena melintas ke Indonesia tanpa dokumen terlebih lagi Covid-19 telah membatasi aktivitas masyarakat di wilayah Indonesia maupun Timor Leste, sehingga ketentuannya semua warga tersebut akan segera dideportasi, serta wajib menjalani karantina mandiri," jelas Jesuino.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan semua instansi terkait penanganan semua warga Timor Leste tersebut. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Imigrasi untuk memproses permasalahan itu sesuai ketentuan yang berlaku.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim ratusan Warga Negara Asing asal Timor Leste ingin bergabung kembali dengan Indonesia, keliru. Ratusan anak muda asal Timor Leste dalam video tersebut datang ke Atambua, Nusa Tenggara Timur, untuk belajar pencak silat di perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate. Mereka akan dipulangkan ke negara asalnya karena masuk ke negara Indonesia secara ilegal tanpa mengantongi dokumen resmi.
TIM CEK FAKTA TEMPO