Keliru, Tabel Jadwal Peluncuran Varian Omicron dari WHO, John Hopkin University dan World Economic Forum

Jumat, 3 Desember 2021 15:03 WIB

Keliru, Tabel Jadwal Peluncuran Varian Omicron dari WHO, John Hopkin University dan World Economic Forum

Narasi munculnya varian virus baru Omicron yang telah dijadwalkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), John Hopkin University dan World Economic Forum beredar di Facebook, 29 November 2021.

Unggahan di Facebook oleh salah satu akun, berisi daftar tabel nama varian dalam alfabet Yunani dan tabel berisi jadwal dalam bahasa Spanyol. Sebuah tanda biru diarahkan pada tabel abjad Omicron dengan keterangan tanggal May 2022.

Dokumen tersebut juga memuat logo WHO, John Hopkin University dan World Economic Forum. Pengunggah dokumen itu menulis, “Plandemi, #masih percaya?”

Tangkapan layar unggahan tabel jadwal peluncuran varian Omicron dari WHO, John Hopkin University dan World Economic Forum

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Unggahan ini telah beredar di media sosial pada Juli 2020, ketika varian virus Delta menyerang dan menyebabkan kenaikan jumlah kasus dan angka kematian di berbagai negara.

Akan tetapi dokumen yang diklaim jadwal peluncuran varian baru Covid-19 tersebut adalah dokumen yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Dikutip dari Reuters edisi 2 Agustus 2021, juru bicara World Economic Forum dan WHO membantah bahwa dokumen itu tidak terkait dengan organisasi mereka.

“Ini adalah dokumen palsu dan tidak ada hubungannya dengan Forum Ekonomi Dunia,” kata Peter Vanham, Kepala Komunikasi di Kantor Ketua Forum Ekonomi Dunia, mengatakan kepada Reuters melalui email.

Seorang juru bicara WHO juga mengkonfirmasi: “ini bukan dokumen WHO.”

Tempo juga telah membantah klaim ini sebelumnya dalam konteks penyebaran varian Delta.

Alfabet Yunani seperti Delta dan Omicron digunakan oleh WHO sejak 31 Mei 2021 sebagai nama varian virus Covid-19. Cara ini dipilih untuk menghilangkan stigma dari penyebutan yang melekatkan dengan nama negara tertentu seperti varian India.

Selain itu, penamaan dengan alfabet Yunani lebih mudah digunakan dibandingkan dengan nama asli sainsnya.

Varian virus baru bukan hasil ciptaan manusia. WHO dalam laporannya pada 25 Januari 2021, menjelaskan, evolusi pada virus merupakan sesuatu yang wajar terjadi sehingga memunculkan varian baru dari virus awalnya. Mutasi tersebut dapat mengakibatkan virus menjadi lebih cepat menular, meningkatkan keparahan penyakit atau mempengaruhi kemanjuran diagnostik, terapeutik atau vaksin.

Selain itu, Tempo menemukan tanggal ditemukannya varian baru virus Corona dalam tabel tidak akurat. Varian Delta misalnya, yang tertulis diluncurkan pada Juni 2021. Padahal varian ini ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020, menurut laporan Deutsche Welle (DW), Jerman.

Kemudian varian Kappa, menurut Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, virus ini pertama kali teridentifikasi di India pada Desember 2020. Sementara dalam unggahan, tertulis Desember 2021.

Varian Omicron sendiri tertulis Mei 2022, padahal varian ini telah diidentifikasi di Afrika Selatan pada 24 November 2021.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa varian virus baru Omicron yang telah dijadwalkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), John Hopkin University dan World Economic Forum adalah keliru. Dokumen itu disebut palsu oleh juru bicara World Economic Forum dan dibantah oleh WHO.

Penggunaan alfabet Yunani untuk nama varian virus Covid-19 bukan berarti varian tersebut diciptakan oleh manusia. Menurut WHO, evolusi pada virus merupakan sesuatu yang wajar terjadi sehingga memunculkan varian baru dari virus awalnya

Tim Cek Fakta Tempo