Keliru, Milisi Taliban Membantai Rakyat Afghanistan Pasca Menduduki Ibu Kota Kabul
Selasa, 24 Agustus 2021 11:43 WIB
Potongan video diklaim sebagai aksi pembantaian rakyat Afganistan oleh milisi taliban pasca pendudukan Ibu Kota Kabul beredar pada aplikasi percakapan. Video berdurasi 51 menit tersebut memperlihatkan sekelompok milisi bertopeng dan bersenjata sedang menembaki puluhan orang yang dalam keadaan terikat secara brutal.
Video tersebut dibagikan dengan menambahkan narasi “Kaget lihat didor sadis dan kejam... Kasian orang2 afganistan tdk berdosa...padahal mereka beragama Islam juga dan Sholat pastinya lihat Tembak2 terus menerus sambil menghabiskan peluru... Jahanam Taliban Teroris”.
Video dan narasi ini beredar di tengah kondisi negara Afghanistan yang kini dikuasai kelompok nasionalis Taliban setelah Amerika Serikat dan NATO menarik pasukannya.
Benarkah video tersebut adalah aksi pembantaian milisi taliban terhadap rakyat Afghanistan pasca pendudukan Ibu Kota Kabul?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video diatas menjadi beberapa bagian foto dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya foto hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakan tools seperti reverse image tools Google dan Yandex.
Hasilnya, video tersebut merupakan video lawas yang tidak terkait dengan kondisi Afghanistan saat ini. Potongan video ini pernah beredar di Youtube yang diunggah oleh akun Samuel José Moreno Calderón pada 20 Mei 2014. Pada unggahannya itu dituliskan keterangan dalam bahasa spanyol yang jika diterjemahkan berarti “Ayah kita!!! Jangan dilihat!!!”;
Tak hanya itu, video serupa juga pernah beredar di Vimeo yang diunggah oleh akun Santhosh Santhu pada 28 Agustus 2014. Vimeo sendiri adalah situs layanan berbagi video yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah, berbagi, dan menonton video. Situs ini diciptakan oleh Jake Lodwick dan Zach Klein pada November 2004 serta berkantor pusat di New york, Amerika Serikat.
Laporan media berbahasa spanyol LA Gazzetta DF menyebutkan, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang terjadi di Kota Aleppo, Suriah 350 kilometer utara Damaskus. Sumber militer di sana mengkonfirmasi pembantaian itu dilakukan Front Al Nusra atau atau Jabhat al-Nusra-kelompok milisi dan cabang Al Qaeda yang sedang bertempur di Suriah melawan Presiden Bashar Assad. Serangan mortir oleh kelompok itu dan afiliasi lainnya telah merenggut nyawa lebih dari 100 penduduk sipil Aleppo,
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti dikutip dari CNBC Indonesia, bahwa sebanyak 900 ribu warga Suriah harus mengungsi akibat terjadinya perang. Di Provinsi Aleppo sendiri ada 1,5 juta dari sekitar 3 juta orang yang sudah mengungsi dari bagian lain negara itu. Serangan yang dimulai akhir tahun lalu telah menyebabkan perpindahan tunggal terbesar warga sejak konflik dimulai pada 2011. Perang tersebut setidaknya sudah menewaskan lebih dari 380 ribu orang sejak meletus hampir sembilan tahun lalu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta TEMPO, video diklaim sebagai aksi pembantai rakyat Afganistan oleh milisi Taliban pasca pendudukan ibukota kabul, keliru. Video tersebut diketahui merupakan video lawas yang tidak berkaitan dengan kondisi Afghanistan saat ini. Video itu pernah diunggah di youtube pada Mei 2014.
TIM CEKFAKTA TEMPO