[Fakta atau Hoax] Benarkah Video Viral Prabowo Marah-marah Kepada Pendukungnya?

Rabu, 13 Maret 2019 18:30 WIB

[Fakta atau Hoax] Benarkah Video Viral Prabowo Marah-marah Kepada Pendukungnya?

Sebuah video tentang Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menjadi viral Selasa kemarin, 12 Maret 2019. Video itu dinarasikan bahwa Prabowo berbuat kasar kepada pendukungnya.

Video yang menggambarkan Prabowo berada di atap sunroof mobil, lalu tampak marah dan menampik tangan seorang pria berbaju batik yang sedang berjalan sambil memegangi mobilnya, beredar di berbagai media sosial.

Video berdurasi 33 detik itu menggambarkan Prabowo berada di atap sunroof mobil, disambut oleh pendukungnya. Lalu ia tampak marah dan menampik tangan seorang pria berbaju batik yang sedang berjalan sambil memegangi mobilnya.

Video itu diunggah di beberapa halaman dan akun di Facebook pendukung Capres-Cawapres Nomor Urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin. Salah satunya halaman Jakarta Optimis yang memberikan narasi: “Akutu gak suka dikasarin jadi aku gak mau punya pemimpin kaya gini.”

Unggahan di Jakarta Optimis itu telah dibagikan 26 ribu kali dan dikomentari 13 ribu warganet.

Denny Siregar juga membagikan video itu di halaman pribadinya di Facebook dengan narasi:

“Habis lihat video Pakde Jokowi yang bercengkerama dengan rakyat kecil, selfie dengan mereka, memeluk mereka, dekat dengan mereka..

..trus saya liat Prabowo Subianto yang ngamuk dan nabok tangan pendukungnya sendiri yang pengen bersalaman dengannya...

Rasanya kok makin mantap pilih 01, ya.. Ngeri gaya2 orde baru,” tulis Denny, 12 Maret.

Unggahan Denny itu telah dibagikan 11 ribu kali dan memantik 12 ribu komentar warganet.

Selain itu, halaman Kerja Jokowi ikut membagikan video sejenis dengan menambahkan teks berbunyi: “Capres macam apa ini, bahkan mobilnya saja tak boleh disentuh oleh pendukungnya sendiri. Apalagi rakyat?”

Video itu pun jadi viral karena dibagikan 9,8 ribu kali dan 5,7 ribu komentar.

KLARIFIKASI

Video tersebut direkam saat kunjungan Prabowo ke Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa, 12 Maret 2019. Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Cianjur, Prasetyo Harsanto, menjelaskan, posisi Prabowo saat itu sedang menyapa warga dari atas mobil yang ditumpanginya.

Lantaran banyak warga yang antusias menyalami dan mendekati mobil, ada ajudan yang menghalang-halangi. "Pak Prabowo marah kepada ajudan yang menghalanginya menyapa warga. Pria berbaju batik itu ajudan beliau, bukan warga setempat," ujar Prasetyo di Cianjur, Selasa, 12 Maret 2019.

Prasetyo menganggap wajar jika kejadian tersebut jadi sorotan dan videonya viral ke mana-mana. Padahal, kejadiannya justru tidak seperti yang digambarkan dalam tayangan video tersebut.

"Wajar kalau banyak yang menggoreng jadi berita macam-macam. Pak Prabowo marah kepada ajudannya sendiri pun bisa digoreng seakan-akan marah dan memukul warga," kata Prasetyo.

Sebaliknya, dikatakan Prasetyo, saat hendak naik ke helikopter yang akan membawanya kembali ke Hambalang, Bogor, Prabowo sempat menitikkan air mata karena terharu menyaksikan sambutan luar biasa dari warga Cianjur.

"Pak Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan warga. Dia merasa Cianjur adalah kandang Prabowo yang akan mengantarkannya memenangkan pemilihan presiden tanggal 17 April 2019 nanti," tutur Prasetyo.

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak, juga telah memberi penjelasan detail di akun twitternya atas viralnya video itu.

"Pak @prabowo bersama rakyat Cianjur. Beliau memperingatkan dengan keras aparat pengaman yang berlebihan sampai mendorong emak-emak yang ingin mendekati beliau. Aparat pengaman yang berbaju batik yang diperingatkan beliau pasti sadar betul kekeliruan dan peringatan Ppak Prabowo tersebut. Jadi stop fitnah," cuit Dahnil di akun @Dahnilanzar pada Selasa, 12 Maret 2019 pukul 13.35 WIB.

Juru debat BPN Dian Fatwa juga menuturkan hal senada saat dikonfirmasi Tempo soal peristiwa dalam video itu. Sang pria berbaju batik, kata Dian, telah mendorong seorang ibu yang ingin bersalaman dengan Prabowo.

"Pak Prabowo melihat sendiri yang pakai baju batik itu dorong emak-emak sampai jatuh waktu ingin salaman dengan Pak Prabowo," kata Dian kepada Tempo. "Tapi ya kaya gini kalau melihatnya lewat sepotong video pasti dikiranya pak Prabowo itu seolah-olah pemarah. Padahal Pak Prabowo sangat perhatian terhadap kaum emak-emak dan anak-anak.”

Belakangan, identitas pria berbaju batik itu terungkap dalam sebuah video yang diberikan tim media Prabowo - Sandiaga kepada wartawan, Selasa, 12 Maret 2019. Video itu menayangkan lima orang pria yang salah satunya mengucapkan klarifikasi atas video viral yang sebelumnya beredar.

Berikut klarifikasi dari pria berbaju batik tersebut:

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya AKBP Rahmat Hakim, satgas Pamdal VVIP Mabes Polri yang ditugaskan selaku adc (aide-de-camp) paslon capres 02, Bapak Prabowo Subianto. Kami memohon maaf kepada masyarakat Cianjur, serta kepada Bapak Haji Prabowo Subianto atas kegiatan pengawalan yang kami laksanakan.

Karena antusias masyarakat yang mendekat sehingga Bapak Prabowo Subianto mengingatkan kami untuk menjaga keselamatan masyarakat dan bersikap lebih humanis pada masyarakat. Demikian penyampaian kami untuk meluruskan berita-berita hoax yang beredar," kata pria itu dalam video tersebut.

KESIMPULAN

Dari klarifikasi tersebut, bisa disimpulkan bahwa narasi dalam video viral Prabowo tersebut adalah sesat. Sebab berdasarkan sumber yang ada, pernyataan ini menggunakan fakta dan data yang benar, namun cara penyampaian atau kesimpulannya keliru serta mengarahkan ke tafsir yang salah.

Ika Ningtyas