[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video saat Polisi Prancis Tutup Masjid atas Perintah Macron?
Jumat, 30 Oktober 2020 18:15 WIB
Video yang memperlihatkan momen ketika sekumpulan orang di dalam sebuah ruangan dipaksa keluar oleh puluhan polisi beredar di media sosial. Dua pria yang dipaksa keluar tampak mengenakan peci. Adapun para wanita dalam ruangan itu terlihat memakai jilbab. Dalam video itu, terlihat pula seorang pria yang memegang bendera Prancis. Video ini diklaim sebagai video saat polisi menutup masjid di Prancis atas perintah Presiden Emmanuel Macron.
Di Facebook, video berdurasi sekitar 2 menit tersebut diunggah salah satunya oleh akun RQ Al-mustaqim Ncera pada 27 Oktober 2020. Akun ini pun menulis narasi, “Francis: Polisi Francis terus menutup semua masjid atas perintah Macron, sementara Jemaat menolak penutupan masjid. Mari kita berdoa semoga Allah memberikan Macrona kematian yang sehina hinanya.. HASBUNALLAH WANIKMAL WAKIL NIKMAL MAULA WANIKMANNASHIIR."
Apa benar video tersebut adalah video saat polisi Prancis menutup masjid atas perintah Presiden Macron?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Selanjutnya, gambar-gambar itu ditelusuri jejak digitalnya dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa video tersebut telah beredar di internet sejak 2017, dan tidak terkait dengan keputusan pemerintah Prancis untuk menutup sebuah masjid di Paris lantaran mengunggah kecaman terhadap Samuel Paty di laman Facebook-nya menjelang pembunuhan keji terhadap guru bahasa Prancis tersebut.
Video yang identik pernah diunggah ke Twitter oleh akun @QaillaAsyiqah pada 29 Oktober 2020. Akun ini menulis, “Msh banyak seliweran video ini~ Polisi Prancis mengevakuasi sekitar 50 orang jamaah Masjid (UAMC). Evakuasi dilakukan krn masa perpanjangan sewa bangunan tdk diberikan lg pihak balai kota Clichy. Video ini benar terjadi di Prancis tp bukan soal Macron.” Dalam cuitannya, akun ini menyertakan tautan video tersebut yang diunggah di YouTube.
Video itu dibagikan oleh kanal milik situs media Prancis Rifonline.net, RifOnline TV, pada 23 Maret 2017. Video ini memiliki durasi yang lebih panjang, yakni sekitar 10 menit, dan kualitas gambar yang lebih baik. Video tersebut diberi judul “Poignant ! Évacuation musclée de la mosquée du centre-ville de Clichy-la-Garenne”, yang jika diterjemahkan berarti “Menyentuh hati ! Evakuasi masjid di pusat kota Clichy-la-Garenne”.
Video dari peristiwa yang sama juga pernah diunggah oleh kanal YouTube HARRAG FI PARIS pada 22 Maret 2017 dengan judul “Fermeture de la mosquée de clichy par CRS..paris”, yang jika diterjemahkan berarti "Masjid Clichy ditutup oleh CRS..paris".
Untuk memastikan informasi itu, Tempo menelusuri pemberitaan tentang peristiwa di sebuah masjid di Kota Clichy tersebut. Dilansir dari surat kabar Prancis, Le Parisien, pada 22 Maret 2017, jemaah di sebuah masjid di Rue d'Estienne-d'Orves, Clichy, Paris, memang dievakuasi oleh polisi dan petugas dari perusahaan keamanan.
Evakuasi ini dilakukan setelah empat bulan sebelumnya, pada November 2016, pemerintah kota mengumumkan bahwa asosiasi agama di masjid tersebut harus pergi dari situ karena masa sewanya telah berakhir pada Juni. Permintaan asosiasi agama untuk membatalkan perintah penggusuran tersebut pun ditolak oleh pengadilan administrasi Cergy-Pontoise pada 10 Agustus 2016.
"Kami berjanji akan mengembalikan kunci pada 30 Juni, setelah Ramadan dan agar anak-anak menyelesaikan tahun ajaran," kata penanggung jawab masjid yang juga menampung hampir 300 anak itu. “Kami menawarkan mereka rumah asosiasi untuk kursus dan tenda sementara untuk berdoa. Mereka menolak semuanya. Kami tidak punya pilihan selain menegakkan putusan pengadilan,” ujar Wali Kota Clichy Rémi Muzeau.
Masih dari Le Parisien, bangunan milik pemerintah kota yang dijadikan masjid tersebut selama ini dikelola oleh asosiasi muslim melalui sewa tidak tetap. Adalah mantan Wali Kota Clichy Gilles Catoire yang mempercayakan pengelolaan bangunan itu ke asosiasi pada Mei 2013. Sewa hanya bisa diperbarui sekali, pada Juni 2015. Namun, wali kota yang baru, Rémi Muzeau, ingin menjadikan bangunan itu sebagai perpustakaan, dan mengarahkan asosiasi ke masjid lain yang dibuka di Rue des Trois-Pavillons.
Kebijakan Macron menutup masjid
Berdasarkan arsip berita Tempo pada 21 Oktober 2020, otoritas Prancis menutup sebuah masjid di pinggiran Paris, Masjid Pantin, sebagai tindak lanjut peristiwa pemenggalan Samuel Paty, seorang guru bahasa Prancis yang mengajarkan diskusi tentang kartun Nabi Muhammad pada murid-muridnya. Penutupan masjid akan berlangsung selama enam bulan.
Polisi menempelkan pemberitahuan tentang perintah penutupan di luar masjid. "Dengan tujuan tunggal untuk mencegah tindakan terorisme", demikian bunyi pemberitahuan yang dikeluarkan oleh kepala departemen Seine-Saint-Denis seperti dikutip dari Reuters pada 21 Oktober 2020.
Otoritas menduga pengurus masjid di timur laut Paris itu menyebarkan video di halaman Facebook resmi yang mengecam tindakan Samuel Paty beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi. Pemerintah Prancis sebelumnya berjanji bakal bersikap tegas terhadap penyebar pesan kebencian, penceramah radikal, dan orang asing yang diyakini menimbulkan ancaman keamanan bagi Prancis.
Kepala Masjid Panin, M'hammed Henniche, akhir pekan kemarin mengungkapkan penyesalannya karena membagikan video tersebut di media sosial. Terlebih lagi setelah diketahui bahwa Paty menjadi korban intimidasi keji secara online sebelum ia dibunuh.
Hal ini juga diberitakan oleh Kompas.com. Menurut laporannya, pemerintah Prancis menutup sebuah masjid di Pantin, Paris, lantaran mengunggah kecaman terhadap Samuel Paty di laman Facebook-nya menjelang pembunuhan keji terhadap guru bahasa Prancis tersebut. Masjid ini berada di sebuah kawasan padat penduduk di Paris.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan video saat polisi Prancis menutup masjid atas perintah Presiden Macron, keliru. Video itu menunjukkan peristiwa pada 2017, jauh sebelum pemerintah Prancis memutuskan untuk menutup sebuah masjid di Paris lantaran diduga sebagai kantong kaum radikal, usai aksi teror pemenggalan seorang guru yang bernama Samuel Paty. Video tersebut merupakan video ketika polisi mengevakuasi jemaah dari bangunan milik pemerintah Kota Clichy, Paris, Prancis, yang dijadikan masjid oleh asosiasi muslim setempat. Evakuasi itu dilakukan karena masa sewa asosiasi tersebut telah habis, dan pemerintah bermaksud menjadikannya sebagai perpustakaan.
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id